Pabrik farmasi di Tangerang produksi 3 macam obat ilegal

Merdeka.com - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten menemukan tiga jenis sediaan farmasi pabrik obat ilegal di Ruko Sentra Prima Tekno Park II, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pihaknya bersama Sat Reskrim Polres Tangsel, diketahui ada tiga jenis obat-obatan ilegal yang diproduksi.

"Diduga kuat ada ada tiga jenis obat yang ditemukan yakni dextromethorpan, Trihexyphenidyl dan Tramadol," kata Kepala BPOM Banten Nurjaya Bangsawan di Mapolres Tangsel, Jumat (29/9).

Dijelaskannya, dua jenis obat yakni, Trihexyphenidyl dan Tramadol berkhasiat sebagai obat-obatan analgesik (penghilang nyeri), sedangkan dextromethorpan digunakan untuk obat batuk.

"Trihexyphenidyl dan Tramadol digunakan untuk analgesik, sedangkan dextromethorpan untuk obat batuk, yang oleh BPOM sudah sejak 2013 tidak boleh lagi di produksi," kata dia.

Bahayanya lanjut dia, jika obat-obatan tersebut dikonsumsi tanpa resep dokter atau melalui pengawasan ketat ahli akan berdampak buruk bagi kesehatan warga yang mengonsumsi.

"Bahayanya adalah ini analgesik kuat, jika diminum tanpa resep dokter akan menyebabkan halusinasi, gerakan di luar kontrol, bisa menyebabkan adiksi juga," ucap Nurjaya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander akan terus mengembangkan dan melakukan penyelidikan terhadap asal bahan baku. Keterangan ahli hingga mengungkap aktor intelektual yang hingga kini masih diburu oleh pihak kepolisian.

"Kami akan memintakan alat bukti berupa surat dari BPOM dan meminta keterangan saksi ahli dari BPOM untuk kelengkapan alat bukti," kata Alexander.