Ormas bertikai bikin Gubernur Pastika pusing
Merdeka.com - Belum genap sepekan kasus pembunuhan seorang tokoh ormas Laskar Bali di wilayah Gianyar, kasus serupa kembali terjadi pada Minggu (5/6) malam. Seorang pria bertato diduga ditebas parang, dan luka parah di perutnya dan dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Informasi diterima merdeka.com, lelaki bertato ini diserang pria mengenakan kain penutup muka. Hanya saja tidak jelas apakah korban asal Manado, Sulawesi Utara ini anggota kelompok ormas tertentu di Bali.
Hingga kini, korban yang masih dalam perawatan masih ditunggui sejumlah pria berbadan kekar. Diketahui, korban bernama Nofri (31) dianiaya sekelompok pria tak dikenal di Kuta. Belum jelas apa motif kekerasan itu.
Kejadian itu menambah panjang deretan kekerasan di Bali. Bahkan, dua ormas besar setempat, Baladika dan Laskar Bali, kerap berseteru hingga berakhir dengan bentrokan berdarah. Terkadang, aksi saling balas tidak terelakkan. Siapapun dianggap berseberangan, atau terlihat memakai atribut ormas tertentu, pasti jadi incaran.
Pertikaian antarormas bukan hal baru. Di tempat selain Bali hal serupa juga terjadi. Alasannya pun beragam. Mulai dari tidak terima karena ejekan atau lainnya.
Sayangnya, hingga kini Pemerintah Provinsi Bali terkesan lepas tangan, dan membiarkan konflik jalanan itu menemukan jalurnya sendiri. Ada kesan justryu pertikaian itu seolah dirawat. Akhirnya, warga tidak tahu masalah menjadi khawatir.
Berbagai desakan supaya ormas terus bertikai di pulau dewata segera dibubarkan sudah disampaikan. Namun, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, justru menyatakan hal itu tidak mudah dan tak bakal memutus rantai konflik.
"Mereka dibubarkan, kemudian besok tinggal bikin nama baru lagi, bikin onar lagi, ya masalah enggak selesai-selesai," kata Pastika di lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar.
Menurut Pastika, membubarkan ormas sesuai dengan tuntutan sebagian masyarakat bisa saja dilakukan. Meskipun menurut beleid harus dilakukan melalui proses di Mahkamah Agung (MA). Namun, dia meyakini permasalahan dipastikan tidak selesai sampai di sana.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen lucu saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono peluk mesra Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaJumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).
Baca SelengkapnyaTak menduga bakal punya penumpang eks gubernur jebolan kampus Amerika, sosoknya mengaku merinding.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca SelengkapnyaPj Bupati Sumedang, Herman Suryatman tertarik mencoba kegiatan ngelepek burung merpati. Momennya pun jadi sorotan.
Baca Selengkapnya