Ngambek tak diantar ke rumah sakit, ibu muda nekat terjun ke jurang
Merdeka.com - Ika Diana (29) seorang ibu muda warga Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul ditemukan dalam keadaan meninggal di dasar jurang Luweng Gelung. Dia diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat ke dalam jurang sedalam 150 meter tersebut.
Menurut Pamong Desa Pacarejo, Sumaryadi korban sebelumnya hendak menjenguk ibu yang sakit Leukimia di RS Sarjito Yogyakarta, namun karena sang ayah tidak mau mengantarkan dia pun merasa kesal kemudian diam-diam pergi dari rumah.
"Setelah itu keluarganya mencari dibantu warga tapi nggak ketemu juga," katanya pada wartawan, Selasa (9/6).
Siang harinya, seorang pemandu wisata Kali Suci melaporkan penemuan sosok perempuan yang tergeletak di dasar jurang. Setelah laporan tersebut ditindak lanjuti polisi, baru diketahui jika sosok perempuan itu adalah Ika.
Kapolsek Semanu, AKP Sumarya menjelaskan korban diduga bunuh diri dengan meloncat ke dalam jurang. Meski demikian penyebab kematian korban belum bisa dipastikan.
"Korban mengalami luka pada pelipis dan leher patah, kondisi saat ditemukan sudah tidak bernyawa," tambahnya.
Atas permintaan keluarga, jenazah korban pun langsung dibawa ke rumah duka tanpa dilakukan otopsi terlebih dahulu. "Saat ini jenazah sudah diambil oleh keluarga korban," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaJasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.
Baca Selengkapnya