Nasib WNI diduga dijebak bawa sabu 2 Kg di China semakin buram
Merdeka.com - Seorang warga Palembang berinisial JM (35), ditangkap Kantor Biro Anti Penyelundupan Bea Cukai Kota Guangzhou, China, 1 Juni 2014 lantaran tepergok membawa sabu jenis ICE seberat 2,2 kg. Empat tahun berlalu, status hukum dan nasib JM hingga kini masih misterius.
Ibu kandung JM, Ratni (53) mengungkapkan, anak sulungnya itu berangkat ke China atas tawaran pekerjaan dari temannya berinisial AF, diduga merupakan anak salah satu pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palembang. JM diminta untuk mengantar barang antik dan sutra ke China pada Juni 2014. Sedangkan kelengkapan berkas keluar negeri diurus rekan AF berinisial RZ.
Dengan iming-iming gaji Rp 11 juta per bulan, JM berangkat ke China hanya dengan membawa pakaian di badan. Dia terlebih dahulu mampir ke Kamboja atas perintah AF. Lalu, JM terbang ke China untuk menemui warga China bernama Vivian Le. Begitu bertemu, JM dititipkan koper kecil untuk dibawa ke Kamboja kembali. Vivian menyebut koper itu hanya berisi pakaian.
JM diberikan ongkos 200 Yuan oleh Vivian. Sesampai di bandara Guangzhou, JM ditangkap petugas bea cukai karena ditemukan sabu seberat 2,2 kg di dalam koper dibawanya. "Selama di Kamboja kami masih komunikasi, tapi pas udah ke China putus kontak," ungkap Ratni saat ditemui di rumahnya di Jalan Ki Merogan, Lorong Yakin, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati, Palembang, Kamis (30/3).
Lama tak ada kabar, kata dia, pihaknya mendapat surat dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 7 Juli 2014, ditandatangani Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Tatang Budie Utama Razak tertanggal 7 Juli 2014. Surat itu berisi pemberitahuan bahwa JM ditangkap di China atas tuduhan membawa sabu.
"Kami kaget, pergi kerja antar barang antik dan sutra malah ditangkap bawa narkoba. Kami bingung, anak saya itu rajin salat, tidak mungkin," kata dia.
Mendapat kabar itu, Ratni meminta kejelasan dari AF untuk mengetahui nasib anaknya. Sebab, AF merupakan orang yang mengajak anaknya pergi ke China. "Dia tidak mau tanggung jawab, malah minta duit Rp 2 juta. Dia bilang itu pesan anak saya selama di China," tuturnya.
Selama empat tahun kasus ini terjadi, Ratni tidak mengetahui lagi nasib anaknya. Dia bingung meminta bantuan kemana lagi karena keterbatasan biaya lantaran suaminya hanya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Dari pemerintah (Kemenlu) sudah tidak ada hubungan (kontak) lagi. Saya yakin anak saya dijebak, tidak tahu siapa yang menjebaknya, saya minta keadilan," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaQ&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaBubur Betawi Unik Isi Asinan Sawi dan Kuah Semur Ini Lambangkan Kesederhanaan Orang Jakarta, Ini Kisah di Baliknya
Begini kisah bubur unik khas Betawi yang kini mulai langka. Sayang jika dilewatkan.
Baca SelengkapnyaSadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaAgar Tak Disita Bea Cukai, Ini Batas Makanan yang Bisa Dibawa Pulang dari Luar Negeri
Pembatasan dilakukan karena khawatir masyarakat akan melakukan hal ini terhadap barang bawaan berlebih.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaNasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca Selengkapnya