Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasabah resah, aset Pandawa menyusut saat di tangani polisi

Nasabah resah, aset Pandawa menyusut saat di tangani polisi Nasabah Pandawa Group di PN Jakarta Pusat. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Polisi tengah mengusut kasus investasi bodong yang terjadi di koperasi Pandawa Group pimpinan Salman Nuryanto. Kasus ini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kota Depok. 29 Orang sudah menjadi terdakwa dalam kasus investasi triliunan rupiah ini.

Namun, di tengah pengusutan kasus yang merugikan ratusan dana nasabah ini, muncul kejanggalan. Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum nasabah Pandawa, M Linggar Afriyadi.

Menurut Linggar, ada penyusutan aset yang terjadi. Hal ini dirasa penting, karena menyangkut pengembalian dana investasi terhadap ratusan kliennya.

"Nah kita lihat saja soal disparitas/ketimpangan nilai kerugian yang jauh berbeda, dalam pailit total kerugian itu Rp 3 triliun lebih, sementara dalam perkara pidana hanya ratusan miliar, kemana sisanya? Anehkan. Makanya kami menduga jangan-jangan ada kecurangan," kata Linggar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/8).

Tidak cuma itu, Linggar menambahkan, ada perbedaan sita atas barang bukti di kepolisian dengan barang bukti di Kejaksaan. Begitu pula setelah perkaranya masuk pengadilan, ini akan pihaknya awasi pada tahap pembuktian nanti di persidangan khususnya pemeriksaan saksi-saksi.

"Seperti temuan unit kendaraan bermotor dan beberapa unit rumah yang sudah disita, namun dari beberapa aset tersebut, diduga tidak dilakukan penyitaan dengan police line, bahkan ada yang diduga dihilangkan," terang dia lagi.

Kemudian temuan lainnya, lanjut dia, banyak aset yang diduga masih dikuasai oleh aparat. Dia pun mengklaim bisa membuktikan adanya penyusutan aset Pandawa Group ini.

"Kami ada buktinya, rencananya kami dengan pengacara beberapa nasabah lain, minggu depan akan meminta audiensi dengan Ketua Pengadilan Negeri Depok dan memberikan masukan agar beberapa klien kami dapat didengar keterangannya di persidangan atau setidaknya dapat dipertimbangkan dalam putusan para terdakwa nanti apapun keputusannya kami terima," kata dia merasa heran.

Kejanggalan lainnya, kata dia, proses penanganan perkara pidana ini juga terkesan tebang pilih karena beberapa leader yang turut menghimpun dana hanya dijadikan saksi yang seharusnya mereka juga tersangka. Belum lagi, kata Linggar, ratusan kader masih berkeliaran bebas di luar dengan membawa aset Pandawa.

"Kami sudah temukan bukti ada permainan, pasti akan kita laporkan, salah kalau ada pihak yang mencoba bermain-main dengan aset yang harusnya menjadi jaminan refund nasabah, kasihan banyak hancur hidup mereka saat ini terlilit utang," tegas dia.

"Kami juga mendesak pemerintah harus turun tangan dalam kasus Pandawa serta ikut bertanggung jawab, karena dugaan kuat terhadap penanganan kasus ini terdapat kecurangan dan kami memiliki catatan tentang hal tersebut, nanti akan kita beberkan dan serahkan juga beberapa sertifikat yang ada hubungan dengan KSP Pandawa," tutup dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung
Kasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung

Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron
Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron

Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap

Baca Selengkapnya
Bocah Penjual Kue Kaget Tangannya Dicium Perwira Polisi 'Eh Terbalik'
Bocah Penjual Kue Kaget Tangannya Dicium Perwira Polisi 'Eh Terbalik'

Berikut momen perwira polisi cium tangan bocah penjual kue seusai memborong dagangannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu

Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.

Baca Selengkapnya
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya

Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita

Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Di Hari Ulang Tahun, Ibu Ini Mendapatkan Kado Terindah Berbarengan dengan Pelantikan Sang Anak Jadi Polisi
Di Hari Ulang Tahun, Ibu Ini Mendapatkan Kado Terindah Berbarengan dengan Pelantikan Sang Anak Jadi Polisi

Di hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.

Baca Selengkapnya