Napalm Death ingin Jokowi tuntaskan pelanggaran HAM di Indonesia
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo kembali menjadi sorotan musisi luar negeri. Kali ini pria yang akrab disapa Jokowi itu disanjung-sanjung oleh Barney Greenway, pentolan grup death metal dan juga grindcore asal Inggris, Napalm Death.
Dilansir melalui 3 News, Senin (11/8), Greenway merasa senang ketika tahu Jokowi akhirnya memenangkan pemilu. Dia menyukai sosok Jokowi karena sosoknya tak seperti presiden-presiden pada umumnya, menggandrungi genre musik metal seperti Napalm Death, Lamb of God, hingga Slayer.
"Saya mendengar tentang hal itu (pemilu) beberapa bulan yang lalu dan sempat tertawa. Jika Anda tahu apa-apa tentang Napalm Death, Anda tahu kami sangat kritis tentang mekanisme (politik). Saya awalnya tak berpikir bahwa orang-orang tak akan serius memilihnya. Namun ternyata semakin banyak yang mengatakan bahwa dia akan menang. Ini cukup membuat penasaran," kata Greenway dari 3 News saat wawancaranya kepada Billboard.com beberapa waktu lalu.
Greenway berharap agar Jokowi tetap selalu ingat pada janji-janjinya kepada rakyat Indonesia. Apalagi janji untuk membersihkan korupsi dan isu-isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang masih ada di Indonesia.
"Dengan segala hormat, ada banyak kasus di Indonesia yang harus ditangani. Isu-isu hak asasi manusia masih cukup besar di sana. Ada beberapa hal yang cukup menyeramkan terjadi, dan dia pun seharusnya punya cara untuk mengatasi. Menurut pendapat pribadi saya, menganulir hukuman mati. Saya menganggap bahwa negara manapun akan bercita-cita untuk membuat negaranya lebih manusiawi untuk semua orang," paparnya.
Sebelumnya, usai pencoblosan pilpres 9 Juli lalu, Jokowi sudah mendapatkan dukungan dari musisi mancanegara lainnya. Ada Sting, Ron Thal 'Bumblefoot', Arkarna, hingga Jason Mraz.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Suharto sesuai dengan keputusan presiden RI nomor 54P tahun 2024 tentang pemberhentian dengan hormat Ketua pidana muda pidana MA.
Baca SelengkapnyaIa membantah pernyataan bahwa Paloh yang memohon bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaPertemuan berlangsung selama 1 jam dan tertutup. Istana menyebut Paloh yang meminta bertemu. Sebaliknya NasDem menyebut Jokowi yang mengundang.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnya