Nadiem Sebut 77 Persen Dosen Akui Kekerasan Seksual Terjadi di Kampus
Merdeka.com - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan, 77 persen dosen dari seluruh universitas mengakui kekerasan seksual pernah terjadi di kampus. Data tersebut ia peroleh dari Ditjen Diktiristek.
"Kita melakukan survei kepada dosen, bukan mahasiswa. Kalau mahasiswa mungkin angkanya lebih besar lagi, kita menanyakan dosen-dosen kita, apakah kekerasan seksual pernah terjadi di kampus Anda. 77 Persen merespons ya, kekerasan seksual pernah terjadi di kampus kita," ujarnya dalam diskusi 'Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual' yang digelar online di Jakarta, Jumat (12/11).
Nadiem melanjutkan, dari jumlah tersebut, ada 63 persen kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan. Dia bilang, fenomena kekerasan seksual di lingkungan kampus seperti gunung es.
"Jadi kita dalami fenomena gunung es yang kalau kita garuk-garuk sedikit saja, fenomena kekerasan seksual ini sudah di semua kampus, sudah ada situasi ini," ujarnya.
Maka dari itu, Nadiem membuat Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 sebagai cara pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus. Dia ingin negara melindungi dosen dan mahasiswa terlindungi dari tindakan asusila.
"Dan itulah alasannya kita harus mengambil posisi sebagai pemerintah untuk melindungi mahasiswa mahasiswa, dosen dosen dan tenaga pendidik kita dari kekerasan seksual," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaAde Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaRektor Univ. Pancasila diduga terjerat kasus pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca Selengkapnya