'Musim kampanye jangan tertipu calon pakai blangkon dan pakaian adat'
Merdeka.com - Pemilihan umum kepala daerah di 171 kota kabupaten se-Indonesia belum menyentuh akar budaya masyarakat. Para pasangan calon masih terlena menjanjikan warga untuk masalah kesejahteraan ekonomi dan sosial, namun lupa pada seni dan budaya lokal masyarakat di wilayahnya.
"Kekerenan, pilkada itu dibilang Pesta Demokrasi, sebenarnya musibah Demokrasi," kata
Budayawan Betawi, Ridwan Saidi yang hadir sebagai narasumber dalam acara kongkow kebudayaan, yang digelar stasiun radio di Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/3).
Menurut dia, pasangan calon dalam kontestasi Pilkada, baru sebatas menunjukkan simbol kalau dia mencintai seni dan budaya wilayahnya dengan pakaian dan atribut daerah yang dia gunakan. Dia juga menyinggung ajang Pilkada yang disebut sebagai pesta demokrasi, sebagai istilah yang terlalu baku.
"Pakaian, dijadikan sebagai identitas alat pasangan calon untuk mendapatkan simpati kebudayaan masyarakat, padahal dia miskin budaya. Cuma modal blangkon, ikat kepala, pakaian adat, seolah pasangan calon peduli terhadap budaya, nyatanya tidak," kata Ridwan.
Sementara pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak sebenarnya berharap, pasangan calon kepala Daerah untuk bisa menjadikan program kebudayaan sebagai program inti. "Karena kalau dilihat anggaran kebudayaan ini selalu rendah, dibanding pendidikan dan kesehatan," ucapnya.
Hal itu, lanjut dia terlihat dari semakin berkurang atau punahnya, seniman di daerah. "Seniman daerah sudah hampir punah, hanya muncul ketika ada acara pesta pernikahan seperti itu saja. Harus ada support, jika tidak ada sama saja seperti membunuh budayawan," ucap Zaki.
Menurut dia, budaya dan seni menjadi salah satu alat untuk meredam konflik. "Calon kepala daerah juga harus menghadirkan kebudayaan di Tengah Pesta Demokrasi. Jadi budaya sama dengan gotong royong," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS
Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaPengertian Baju Kurung Basiba dan Makna di Balik Keindahannya
Berikut adalah penjelasan tentang pengertian baju kurung Basiba dan makna di balik keindahannya. Yuk simak untuk mengenal lebih jauh!
Baca SelengkapnyaBawaslu Jadikan Temuan PPATK untuk Verifikasi Sumber Dana Kampanye
Setiap pasangan calon diperbolehkan menerima sumbangan dari sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaTertib dan Rapi, Peraturan Baliho Kampanye di Thailand Ini Bisa Jadi Contoh
Pria ini membagikan suasana kampanye di Thailand yang berjalan tertib dan teratur.
Baca SelengkapnyaAda Warga Ricuh di Tengah Kampanye Akbar, Puan hingga Cak Lontong Turun Tangan
Arsjad hingga Cak Lontong mencoba untuk meredakan suasana agar tenang dan tak ricuh dari atas panggung.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca Selengkapnya