Musim hujan, sejumlah wilayah di Yogyakarta rawan banjir & longsor
Merdeka.com - Berbagai potensi bencana alam mengancam Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama musim hujan tahun ini. Potensi bencana tersebut di antaranya; banjir dan longsor.
Kepala BPBD DIY, Krido Suprayitno mengatakan bahwa potensi rawan longsor ada di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta. Potensi banjir ada di wilayah Sleman dan Kota Yogyakarta. Sedangkan potensi angin puting beliung ada di Bantul.
"Saat ini kita masih update untuk peta kawasan banjir dan longsor di Kota Yogyakarta. Nanti setelah itu kita baru ke Bapak Gubernur supaya bisa menetapkan daerah Yogyakarta dalam status kedaruratan rawan banjir dan longsor. Ini bentuk kesiapsiagaan loh ya. Mengantisipasi berbagai kemungkinan karena informasi BMKG puncak hujan ada di Januari," ujar Krido, Jumat (11/11).
Krido menambahkan bahwa saat ini sudah ada data 16 kecamatan yang masuk kawasan rawan longsor. Ke-16 kecamatan tersebut tersebar di Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta.
"Di beberapa titik di Kota Yogyakarta seperti di perbatasan Kota Yogya dan Sleman sudah terjadi longsor saat hujan deras turun beberapa waktu yang lain. Titik yang rusak akibat longsor itu ada di Petinggen, Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta," ungkap Krido.
Menurut Krido, meskipun terjadi longsor tetapi selama bencana dan proses penanganan bencana tidak ada korban jiwa. Saat ini pihak BPBD DIY masih terus mengawasi beberapa titik yang dianggap rawan banjir dan longsor. Dengan adanya kesiapsiagaan sejak dini diharapkan tidak ada korban jiwa seandainya terjadi longsor di titik yang berada dalam pengawasan BPBD DIY.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya