Muncul Petisi Dukungan untuk Guru Honorer Rumini yang Dipecat Karena Bongkar Pungli
Merdeka.com - Dukungan terhadap Rumini (44), guru honorer yang berupaya membongkar dugaan pungli di SDN 02 Pondok Pucung, terus mengalir. Terbaru, masyarakat berupaya menjaring dukungan terhadap Rumini melalui petisi di laman change.org.
Petisi yang dibuat Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) tersebut, mendeskripsikan ihwal pemecatan dan upaya kriminalisasi sekolah terhadap guru yang telah 7 tahun mengabdi di sana.
Kasus Rumini diharapkan menjadi pintu masuk terkuaknya pungutan-pungutan yang selama ini terjadi di sekolah negeri.
Bahkan dalam petisi tersebut, masyarakat berharap Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan membuktikan komitmennya dalam memberantas pungli di lembaga pendidikan.
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany juga didesak untuk memecat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan karena kuatnya dugaan praktik pungli di sekolah negeri.
"Petisi ini menjadi salah satu cara kami untuk advokasi ibu Rumini sekaligus ingin menyampaikan kepada Presiden Jokowi dan Menteri Pendidikan, bahwa jika tidak ada langkah yang serius untuk memberantas Pungli pendidikan maka akan ada Rumini berikutnya," ungkap Koordinator Advokasi dan Investigasi TRUTH, Jupri Nugroho, Selasa (9/7).
Adanya petisi ini, menjadi bentuk ajakan kepada masyarakat untuk mendesak agar permasalahan pungli di institusi sekolah dapat cepat selesai.
Jupri juga mengajak masyarakat lainnya yang pernah menjadi korban untuk berani buka suara, terkait praktik pungli yang berada di lingkungannya.
"Serta mendorong masyarakat yang menjadi korban pungli dan intimidasi akibat membongkar kasus yang sama untuk dapat bersuara lantang," tandas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, dia menilai guru berperan penting karena membantu negara membangun kualitas manusia.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebutkan bahwa saat ini perempuan yang berkarir menghadapi tantangan dalam pembagian waktu untuk bekerja dan mengurus keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPungli Rutan KPK, Petugas Terima Duit 'Tutup Mata' Masukkan Ponsel dari Tahanan Tiap Bulan
Baca SelengkapnyaBendahara Negara ini juga mengajak masyarakat pemegang hak suara untuk bijak memilih sesuai hati nuraninya.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaDewan Pengawas KPK menemukan ada 93 pegawai KPK yang diduga terlibat dalam perkara pungli.
Baca Selengkapnya