Muhammadiyah: Negeri ini perlu pemimpin bernurani
Merdeka.com - PP Muhammadiyah meluncurkan sebuah buku berjudul 'Takziyah Muhammadiyah untuk KH A Hasyim Muzadi'. Buku tersebut menjadi buku pertama yang diterbitkan Muhammadiyah untuk ulama Nahdatul Ulama.
"Muhammadiyah memberikan apresiasi karena lahirnya buku tersebut bentuk kemajuan. Mengenang seorang tokoh yang telah wafat bukan hanya dari Muhammadiyah sendiri tapi dari Nahdiyin," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Natsir, di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Haedar mengungkapkan, meski alm Hasyim merupakan kiai NU, namun Hasyim tak menutup diri dari ajaran Muhammadiyah. Hal ini, kata dia, merupakan ajakan untuk membangun perspektif baru yang lahir bukan dari kepentingan sesaat.
"Negeri ini perlu pemimpin yang bernurani. Kata dia negara ini sudah keru-keruan makanya pemimpin itu harus yang punya hati nurani tapi bukan nama partai, maksudnya qolbu," kata Haedar.
Dalam acara tersebut hadir pula perwakilan keluarga alm Hasyim yakni putra bungsunya Muhammad Yusron Sidqi. Dalam kesempatan tersebut dia pun mengungkapkan apresiasi kepada Muhammadiyah yang telah membuatkan buku tersebut.
"Saya atas nama keluarga mengapresiasi dan terima kasih atas kemuliaan yang diberikan kepada ayah kami dengan hadirnya buku ini," kata Yusron.
Kata Yusron, buku tersebut merupakan sebuah jembatan untuk mempererat hubungan antara Muhammadiyah dan NU. Dia mengatakan buku ini menjadi sejarah bagi NU bahwa Muhammadiyah telah membuat buku tentang ulama dari NU, sehingga sebaliknya.
"Ini buku pertama yang dibuat Muhammadiyah untuk tokoh NU. Tapi setahu saya belum ada buku NU sebagai takziyah NU kepada Muhammadiyah," kata Yusron.
"Tentu ini bukan menyudutkan tapi ingin sampaikan berarti kita akan memulai era baru yang akan dibangun NU dan Muhammadiyah," kata Yusron mengakhiri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tuanku Nan Renceh, Tokoh Islam Generasi Pertama yang Menyerukan Gerakan Paderi
Sosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca Selengkapnya5 Keutamaan Doa Nabi Yunus, Dimudahkan Hadapi Kesulitan
Doa Nabi Yunus bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim karena memiliki banyak sekali keutamaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bacaan Dzikir Nisfu Syaban yang Mudah Dihapal, Begini Menurut Ulama
Pertengahan bulan Syaban dinilai istimewa oleh sebagian orang. Berbagai amalan dikerjakan untuk menghidupkan malam mulia ini, termasuk berdzikir.
Baca SelengkapnyaPemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaNama Anak Nabi Muhammad dan Kisahnya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dengan kemuliaannya, Nabi Muhammad menjadi suri tauladan bagi setiap umat muslim dalam menjalankan kehidupan.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaSejarah Pesantren NU Tertua di Pulau Sumatera, Didirikan oleh Ulama Tersohor Berdarah Batak
Bukan hanya di Pulau Jawa saja, pondok pesantren juga berdiri di Pulau Sumatera yang usianya sudah lebih dari ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaKH Marzuki Mustamar Dicopot dari Posisi Ketua PWNU Jatim, PBNU: Tidak Terkait Pilpres
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Baca Selengkapnya