Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Moeldoko jelaskan proses polisi bebaskan sandera di Mako Brimob

Moeldoko jelaskan proses polisi bebaskan sandera di Mako Brimob Moeldoko di Unhas Makassar. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjelaskan bagaimana proses penanganan yang dilakukan terhadap narapidana teroris, hingga mereka berhasil menyerahkan diri saat terjadi kerusuhan di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5).

Moeldoko mengatakan, dia perlu menjelaskan agar tidak menimbulkan kebingungan kepada masyarakat.

"Saya ingin menyampaikan proses dan prosedur penanganan atas peristiwa yang terjadi di Brimob. Agar tidak 'kok begini, kok begini'. Kenapa kelihatan perlu waktu dan tertutup dari awal karena ini persoalan teknikal," ungkap Moeldoko, di Kantor Staf Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).

Moeldoko menjelaskan, hal pertama adalah pelaporan kepada Presiden Jokowi atas peristiwa tersebut. Setelahnya Presiden memberikan petunjuk untuk segera membentuk kesatuan komando atau posko yang diketuai oleh Menko Polhukam Wiranto.

"Secara prosedur dan proses penanganan sudah berjalan sangat baik. Kebetulan saya bersama presiden pada saat itu di Pekanbaru," sebut dia.

Petunjuk lainnya yang disampaikan oleh presiden saat itu adalah pertama, melakukan penanganan secara tegas tanpa ragu-ragu. Kedua, Jokowi meminta agar dapat sebisa mungkin tidak menimbulkan korban. Ketiga, adanya batasan waktu untuk segera diselesaikan.

"Itu petunjuk dari Presiden. Berikutnya biasa itu ada dalam militer kepolisian ada prosedur pengambilan keputusan. Setelah Presiden memberikan petunjuk seperti itu, di situlah berjalan prosedur pengambilan keputusan," ucapnya.

Selanjutnya, mantan Panglima TNI itu menuturkan, terdapat beberapa alternatif untuk dilakukan. Tindakan pertama adalah serbu langsung dan tindakan kedua adalah intention dengan memberikan tekanan terlebih dahulu yang kemudian baru tindakan taktis

Menurut dia, karena kala itu masih ada satu anggota Brimob yang masih hidup sebagai sandera. Maka tindakan intention yang dipilih. Hingga akhirnya dari tindakan ini berhasil menyisakan 10 orang narapidana teroris yang belum menyerah.

"Intention, bagaimana memberikan tekanan, bukan negosiasi ya, tekanan-tekanan. Di antaranya listrik dimatikan, air dimatikan, dan makanan tidak diberikan," tutur Moeldoko.

"Setelah malam ada keluhan dari mereka dan yang satu dilepas. Secara terbatas makanan kita berikan. Setelah yang satu dilepas kita tekan lagi, intention lagi pada akhirnya mereka menyerah. Tetapi masih ada 10 yang tertinggal," sambungnya.

Setelah menyisakan 10 orang, baru opsi penyerbuan diambil. Sehingga 10 orang tersebut akhirnya menyerah.

Dia mengatakan, ketika itu memang tidak menghabisi napi teroris, karena merujuk pada konvensi Jenewa yang menyatakan jika lawan telah menyerah tidak boleh dibunuh.

"Kemarin ada suara ledakan-ledakan, itulah serbuan dan yang 10 menyerah. Kira-kira langkah-langkahnya seperti itu sehingga semuanya selesai dan tidak ada korban," kata dia.

Dia pun berharap penjelasan ini dapat dipahami dengan baik dan tidak membentuk perdebatan buruk di tengah masyarakat.

"Kami mengikuti dengan baik, apalagi Presiden, saya selalu mendampingi beliau dalam perjalanan, kita ikuti terus dari waktu ke waktu. Saya harapkan penjelasan ini bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat agar tidak terjadi perdebatan yang buruk," harapnya.

Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah
Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah

Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan

Baca Selengkapnya
Moeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye
Moeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye

Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Pastikan Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto oleh KPK Bukan karena Kritik Istana
Moeldoko Pastikan Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto oleh KPK Bukan karena Kritik Istana

Hasto diperiksa KPK terkait Harun Masiku beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif

Moeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah
Menko PMK Jelaskan Maksud di Balik Kunjungan Kerja Jokowi Sekaligus Bagikan Bansos di Daerah

Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Moeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR

Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tegaskan Tapera Tidak Ditunda, Diberlakukan Tahun 2027
Moeldoko Tegaskan Tapera Tidak Ditunda, Diberlakukan Tahun 2027

Moeldoko menegaskan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tidak ditunda tetapi diterapkan tahun 2027.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Isu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat

Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rencana Pemakzulan Jokowi, Mulai Peringatan untuk Presiden Sampai Pasang Badan Eks Panglima
VIDEO: Rencana Pemakzulan Jokowi, Mulai Peringatan untuk Presiden Sampai Pasang Badan Eks Panglima

Justru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.

Baca Selengkapnya