Misteri Jenazah Terbakar di Kupang Diduga Adalah Seorang Mahasiswa

Merdeka.com - Misteri penemuan mayat Mr X di kali kering dekat pemakaman umum Liliba di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (2/8) lalu, perlahan mulai terkuak.

Diduga kuat jenazah tersebut adalah mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur yang selama ini kuliah di Yogyakarta. Hal ini diperkuat dengan hilangnya Sebastian Bani alias Tian (21), sejak awal Agustus 2022 lalu.

Tian yang merupakan mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMB Yogya) angkatan 2019 ini, diketahui datang ke Kota Kupang sejak April 2022 lalu.

Tian merupakan warga Kampung Homba Karipit, Desa Homba Karipit, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya. Dia dinyatakan hilang dan tidak bisa dihubungi, setelah menghadiri acara ulang tahun pacarnya pada 10 Juni 2022 lalu di Kota Kupang.

"Terakhir Facebook-nya aktif pada 31 Juli 2022 dan pada tanggal 1 Agustus Tian masih menghubungi salah satu rekannya. Sejak saat itu handphonenya tidak aktif lagi dan dia hilang," jelas Matius (31), salah satu kerabat Tian di Kota Kupang, Rabu (5/10).

Menurut Matius, Tian ke Kupang sejak bulan April, untuk menghadiri acara ulang tahun pacarnya bernama Enjel Katoda. "Enjel yang belikan tiket sehingga dia ke Kota Kupang," ujarnya.

Selama di Kota Kupang, Tian tinggal di indekos kakaknya di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang. Tian tidak ada kabar dan hilang sejak awal Agustus 2022.

Orang tua Tian, Bertolomeus Radu Bani (44) dan Maria Muda Kaka (43) awalnya menduga, anak mereka pergi ke Kota Kupang untuk bekerja. Akhir Agustus, orang tua Tian mulai gelisah karena anak mereka sudah tidak ada kabar.

Namun kedua orang tuanya sedikit memaklumi dan menduga Tian takut menghubungi mereka, karena putus kuliah di Yogyakarta. Keresahan orang tua kembali dirasakan pada awal Oktober, karena Tian sulit dihubungi.

Bertolomeus Radu Bani dan Maria Muda Kaka makin khawatir karena rekan-rekan Tian di Kota Kupang tidak ada yang mengetahui keberadaannya.

Bertolomeus Radu Bani dan Maria Muda Kaka kemudian meminta bantuan Matius untuk mencari dan mengirim foto jenazah Mr X yang terbakar di dalam kali kering Liliba.

"Begitu mereka (orang tua Tian) melihat foto yang saya kirim, mereka histeris dan meyakini kalau itu adalah anak mereka (Tian)," cerita Matius.

Orang tua Tian pun ke Polres Sumba Barat Daya, untuk membuat laporan orang hilang. Rencananya pada Rabu (5/10) hari ini, kedua orang tua Tian ke Kupang melaporkan kasus ini dan mengikuti tes DNA.

Sebelumnya, sosok jenazah dengan kondisi terbakar ditemukan oleh sejumlah anak sekolah dalam sebuah kali mati, membuat geger warga perbatasan Kelurahan Naimata dan Liliba, tepatnya RT 45 RW 17, Selasa (2/8).

Jenazah berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan dalam keadaan terbakar. Di sampingnya masih tersimpan handphone, hingga kini polisi masih menyelidiki identitas pria malang ini. lokasi penemuan berada sekitar 75 meter dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Liliba.

Saat ditemukan korban dalam posisi terlentang, dengan tangan kanannya menempel di dahi dan kedua kakinya bersilang.

Di mulut korban nampak luka memar. Ada juga beberapa lembar daun jati kering bekas terbakar. Jenazah korban pertama kali ditemukan seorang siswa Sekolah Dasar bernama Riyan saat pulang sekolah dan melewati tempat tersebut.

Riyan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT 45, Kanisius Gambu. Kasinisius kemudian melapor temuan jenazah tersebut kepada aparat kepolisian, untuk ditangani lebih lanjut.

Aparat kepolisian dari Polresta Kupang Kota dan Polsek Oebobo yang menerima laporan langsung datang, dan memasang garis polisi serta melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP, petugas menemukan satu unit telepon seluler yang ikut terbakar dan diduga milik korban. Polisi juga menyisir di sekitar TKP untuk mencari identitas ataupun jejak korban.

Selama dua jam polisi melakukan olah TKP, jenazah lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk dilakukan autopsi.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Kriana Budhiaswanto mengatakan, korban berjenis kelamin laki-laki dan sudah tidak bisa dikenali lagi karena kondisi jasad korban hangus terbakar.