Meski fokus di pertanian, Moeldoko tak menolak jika ditarik Jokowi jadi menteri
Merdeka.com - Jenderal (Purn) Moeldoko mengaku selepas pensiun dari Panglima TNI, dirinya lebih banyak aktif dalam kegiatan pertanian. Kesibukan itu mengalihkan dirinya dari dunia politik yang erat dijalani oleh pensiunan jenderal.
"Saya sama sekali belum menekuni dunia politik," katanya pada kuliah umum di kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur Raya, Jakarta Selatan, Rabu (4/10).
Mantan Kasad TNI ini mengatakan kesempatan untuk berkarya di semua jalur di Indonesia terbuka lebar. Dia pun mengaku lebih memilih bertani ketimbang menjadi presiden.
"Saya ingin membangun politik tanah dan air bukan politik praktis," katanya.
Moeldoko mengatakan, kondisi ketahanan pangan di Indonesia sedang dalam kondisi kritis. Dia mengumpamakan masalah impor pangan seperti orang yang sedang diinfus.
"Kalau misalnya impor ini dicopot, maka akan terjadi sesuatu di negara ini. Sama seperti infus yang dipasangkan pada orang sakit, kalau dicopot ya bisa mati," terangnya.
Kondisi itu diyakini disebabkan kualitas pertanian di Indonesia kurang. Sehingga perlu diimpor benih-benih dengan kualitas baik. Hal itu diperparah dengan masalah sertifikasi terhadap petani yang cenderung menghambat petani menghasilkan kualitas baik. Serta tidak dibarengi dengan teknologi. Maka dari itu, sulit para petani lokal berkembang.
Sebab itu, Moeldoko yakin dengan berkecimpung di dunia pertanian bisa membantu bangsa. Saat ini pula TNI ikut turun ke sawah sejak dicetuskan pada zamannya menjadi Panglima.
"Pembinaan teritorial itu terus dilakukan. Kita mempertahankan wilayah Indonesia salah satunya dari segi pangan. Hal ini terlihat dari beberapa Koramil yang mulai mengelola pertanian," kata dia.
Meski demikian, pria yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura ini mengaku siap jika Presiden Jokowi menginstruksikannya masuk ke pemerintahan.
"Kalau izin bapak (Presiden Jokowi) saya laksanakan," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyatakan, tidak pernah Jokowi kunker ke daerah untuk kepentingan pemilu 2024
Baca Selengkapnya