Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mentan Lepas Ekspor Larva Kering Dari Bogor Tembus Inggris

Mentan Lepas Ekspor Larva Kering Dari Bogor Tembus Inggris Mentan Lepas Ekspor Larva Kering Dari Bogor Tembus Inggris. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana komoditas larva kering jenis Black Soldier Flies (BSF) Ke Negara Inggris sebanyak 7 ton. Kegiatan ini sebagai bagian upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot PDB Indonesia dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian.

"Ini luar biasa, menembus Inggris itu adalah pride sebuah negara, dan tidak gampang menembus Inggris. Bogor hari ini mencetak sebuah arah seperti itu. Biasanya kita bisa tembus Inggris setelah melalui Italia atau Jerman, Roma, kalian sudah tembus langsung berarti itu pintu yang bagus untuk pintu pertanian Indonesia ke depan," kata Syahrul saat memberikan sambutan di lokasi pelepasan ekspor di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor Barat, Selasa (3/03/20).

Mentan mengatakan, Indonesia memerlukan pelaku usaha yang terus melakukan inovasi untuk menumbuhkan produk ekspor baru atau emerging seperti larva kering ini. Tidak hanya itu, negara tujuan baru pun perlu terus diperluas. Menurutnya, berkoordinasi dan bersinergi memperkuat jejaring antara pemerintah pusat, daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong potensi ekspor pertanian dalam memasuki pasar global.

"Hari ini Bogor membuktikan ada komoditas yang bisa diekspor dan itu tidak ada di negara lain. Larva kering ini menjadi contoh bahwa sebenarnya kemampuan produk negeri ini menembus kebutuhan dunia sangat terbuka luas," ucapnya.

mentan lepas ekspor larva kering dari bogor tembus inggrisMentan Lepas Ekspor Larva Kering Dari Bogor Tembus Inggris ©2020 Merdeka.com

Selain itu, produk pertanian yang di ekspor sedapat mungkin sudah dalam bentuk olahan agar dapat memberikan nilai tambah. Manfaatkan fasilitasi KUR yang tersedia, selain untuk meningkatkan pengolahan sehingga dapat diekspor dalam bentuk jadi, atau minimal setengah jadi.

"Kalau begitu mari kita rencanakan supaya pengembangannya lebih cepat," ucapnya.

Lebih lanjut Syahrul menegaskan ekspor larva ini menjadi bukti nyata untuk membangkitkan minat generasi muda terjun ke sektor pertanian. Dia menilai, ekspor ini mampu menghadirkan kemampuan-kemampuan anak bangsa guna mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

"Mengapa demikian? Karena ekspor larva kering ini adalah sesuatu yang tidak dimiliki negara lain. Oleh karena itu, pasti Bogor akan makin memiliki kemampuan untuk menghadirkan masyarakat yang makin baik," terangnya.

"Selain itu, produk pertanian memiliki potensi ekspor. Oleh karena itu ini menjadi peluang bagi anak-anak remaja kita, pemuda kita. Pokoknya pertanian itu adalah sesuatu yang pasti, pertanian menjadikan sesuatu agar mereka bisa hidup lebih baik bahkan pertanian adalah solusi dari lapangan kerja yang tersedia di setiap momentum," pintanya.

Syahrul mencontohkan bungkil sawit dapat dijadikan pakan ternak, kemudian larvanya menjadi makanan yang nilainya sangat mahal di luar negeri. Di sisi lain komoditas larva sangat dibutuhkan oleh seluruh dunia.

"Kalau begitu tinggal anak-anak mau berada dalam posisi apa, mau dia menjadi off taker dari pembeli saja atau mau dia menjadi pembudidaya. Kemudian bisa juga menjadi trading. Kalau begitu tinggal mereka (anak muda, res) memilih konsep-konsep yang sudah tersedia," tuturnya.

Pada pelepasan ekspor ini hadir Wakil Wali kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan jika ingin anak anak muda saat ini dapat mencontoh apa yang sudah dilakukan PT Bio Cycle Indo.

"Mudah-mudahan apa yang sudah di contohkan oleh teman-teman Biocycle bisa menginspirasi kita semua bahwa ada sesuatu yang positif dari kreativitas anak muda," kata Dedie.

Dedie juga mengatakan jika kebanyakan pendapatan kita Bogor ada dari sektor jasa didalamnya restoran, hotel, kuliner tetapi dengan tambahan adanya satu kreativitas tentunya akan memberikan harapan kota Bogor mendapatkan PAD yang lain yang lebih termasuk juga penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat.

"Tentunya akan memberikan harapan kota Bogor mendapatkan PAD yang lain yang lebih termasuk juga penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat kota Bogor

Di kesempatan yang sama Budi Tanaka, Owner PT Bio Cycle Indo selaku eksportir mengatakan larva kering BSF ini diekspor ke negara industri pakan ternak sebagai sumber protein campuran bahan pembuatan pakan ternak antara lain seperti pakan unggas dan ikan.

Menurutnya industri ini sangat menjanjikan dan prospektif serta menjadi peluang bagi perusahaan pakan ternak Indonesia lainnya untuk mengembangkan di pasar lokal maupun menembus pasar dunia, mengingat terjaminnya ketersediaannya setiap saat dengan harga relatif lebih murah dibanding sumber protein lainnya, dengan demikian dapat menekan biaya pakan dalam industri peternakan, yang berkontribusi sekitar 70-75% dari total biaya produksi.

"Untuk memenuhi target ekspor dalam tiga tahun ke depan sebesar 24.000 ton/tahun dengan total nilai penjualan 1,3 Triliun rupiah, perusahaan ini mengembangkan produksinya di Pekanbaru," kata Budi.

Budi mengatakan jika saat ini PT Bio Cycle Indo sedang melakukan pengurangan izin untuk negara Amerika yakni FBA dan Kanada CFIA , Ia berharap semoga semua regulasi segera lengkap dan Indonesia bisa menjadi raja daripada magot.

"Sampai tahun ini kita mempunyai pengiriman yang cukup bagus, permintaan yang luar biasa, kenapa kita punya belatung atau magot kelas dunia yang tidak bisa negara lain kalahkan," pungkasnya.

Perlu diketahui, sebelumnya larva yang merupakan komoditas pertanian ini juga berhasil diekspor ke negara tujuan Jepang maupun Uni Eropa (Belanda) oleh perusahaan yang sama dengan jumlah 59,113 ton dan total nilai penjualan Rp 3,31 miliar dalam kurun waktu tahun 2018-2019.

Pengiriman ekspor dilaksanakan melalui pelabuhan Tanjung Priok dan disertai penjaminan kesehatan dan keamanannya dengan Sertifikat Kesehatan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, dimana sebelumnya tempat produksi telah ditetapkan sebagai Tempat Tindakan Karantina oleh Menteri Pertanian serta disertifikasi dengan Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Tak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!
Tak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!

Dilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Punya Segudang Manfaat, Anak Muda Asal Klaten Ini Berhasil Budidaya Tumbuhan Alga hingga Ekspor ke Luar Negeri
Punya Segudang Manfaat, Anak Muda Asal Klaten Ini Berhasil Budidaya Tumbuhan Alga hingga Ekspor ke Luar Negeri

Petani milenial yang satu ini memanfaatkan budidaya tumbuhan Alga Spirulina yang bermanfaat sebagai solusi krisis panganan hingga menjadi pupuk organik.

Baca Selengkapnya
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.

Baca Selengkapnya
Mengintip Istana Maggot dan Ekoenzim Kebonsari Surabaya, Warga Kompak Olah Sampah Jadi Sumber Cuan
Mengintip Istana Maggot dan Ekoenzim Kebonsari Surabaya, Warga Kompak Olah Sampah Jadi Sumber Cuan

Sampah bukan lagi masalah yang mengancam kehidupan manusia.

Baca Selengkapnya
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut, Ini Alasannya
Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut, Ini Alasannya

Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka kemungkinan pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk diekspor.

Baca Selengkapnya