Menristek: Ada Transfer Teknologi Vaksin Dalam Kerja Sama dengan Luar
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Indonesia dan pihak luar, yakni perusahaan biofarmasi Sinovac dari China, melakukan transfer teknologi terkait pengembangan vaksin Covid-19.
"Indonesia tidak beli putus, tapi harus ada transfer teknologi," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam seminar virtual Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan, yang dipantau di Jakarta, Rabu (14/10).
Dia menuturkan Indonesia tidak beli putus atau langsung beli barang jadi berupa vaksin dalam kemasan, tapi Indonesia membeli bahan baku kemudian diproduksi dengan teknologi produksi yang dilakukan oleh PT Bio Farma di Indonesia.
Saat ini, PT Bio Farma dan Sinovac sedang melakukan uji klinik fase 3 di Indonesia untuk kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac.
Menristek Bambang menuturkan Indonesia tidak semata-mata menjadi lahan uji klinik atau pasar potensial. Sekarang ini, katanya, setidaknya ada tiga kerja sama yang akan atau sedang uji klinik, yakni Bio Farma dengan Sinovac, Kementerian Kesehatan dengan Sinofarm dan perusahaan lokal Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea.
Saat ini juga, katanya, sedang dijajaki kerja sama yang lebih ke hulu, yakni Turki, Kanada dan diaspora.
Menristek mengatakan kerja sama dengan pihak luar terkait vaksin Covid-19 harus jelas menguntungkan Indonesia, atau paling tidak saling menguntungkan.
Untuk itu, pembentukan Tim Pengembangan Vaksin Merah Putih akan menjamin Indonesia dapat tetap mengembangkan kapasitas penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan vaskin nasional dan percepatan pengadaan vaksin.
"Secara umum kita sudah siap secara institusi untuk artinya memberikan izin baik dari uji klinisnya sampai kepada pemakaiannya," tutur Menristek Bambang. Dikutip Antara
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bioteknologi Konvensional: Pengertian, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya
Bioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.
Baca SelengkapnyaMengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya
Kapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.
Baca SelengkapnyaTeknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnya5 Teknologi Tertua yang Hingga Kini Masih Digunakan
Teknologi yang telah ada sejak dahulu pun masih kerap digunakan hingga kini. Yuk, simak 5 teknologi tertua yang masih digunakan sampai saat ini!
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDorong Perusahaan Terapkan Sistem Pengupahan Berbasis Produktivitas, Kemnaker Gelar Bimtek
Bimtek ini diikuti 100 peserta yang terdiri atas Human Resources Development (HRD) Perusahaan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”
Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".
Baca SelengkapnyaBangun Pabrik HP Hanya Butuh Setengah Triliun, Prabowo: Ya Bangun Segera
Kedaulatan teknologi informasi terancam dengan impor ponsel senilai Rp 30 Triliun.
Baca Selengkapnya