Menlu Retno: Kesenjangan Kesetaraan Vaksin Masih Terjadi di Dunia
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut, kesenjangan akses vaksin di dunia masih terjadi. Padahal, kecepatan penyebaran virus harus diimbangi dengan kecepatan vaksinasi.
"Kecepatan penyebaran virus ini seharusnya diimbangi dengan kecepatan vaksinasi, namun disaat yang sama kita melihat kesenjangan kesetaraan vaksin masih terjadi di dunia saat ini," katanya di tayangan youtube sekretariat presiden, Kamis (15/7).
Dia menambahkan, Indonesia terus berupaya mengamankan akses vaksin. Retno bilang, Indonesia terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua.
"Dalam konteks vaksin, diplomasi Indonesia kita lakukan secara all out guna mengamankan pasokan vaksin yang diperlukan Indonesia dan kita juga bicara mengenai dunia yaitu kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua," tuturnya.
Retno melanjutkan, pasokan vaksin global diperkirakan mulai baik pada bulan September dan seterusnya. Dia bilang, percepatan vaksinasi dan pembatasan mobilitas merupakan cara untuk mengatasi kasus Covid yang meningkat secara signifikan.
"Setitik harapan dunia muncul, Gavi pada pertemuan Covax AMC engagement group pada tanggal 12 Juli menyampaikan harapan besar bahwa situasi pasokan vaksin global diperkirakan akan lebih baik sekitar bulan September, Oktober dan seterusnya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaRetno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnya