Menko PMK Sebut Faktor Lingkungan Jadi Sumber Utama Kemiskinan Ekstrem
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, faktor lingkungan menjadi sumber utama kemiskinan ekstrem. Di lingkungan kumuh, biasanya menjadi pusat konsentrasi lahirnya anak-anak yang mengalami stunting.
Pernyataan tersebut dikemukakan Muhadjir di sela peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni di Kawasan Semanggi Kelurahan Mojo, Pasarkliwon, Solo, Selasa (25/1).
"Kondisi ini tentu menjadi problem yang dihadapi Indonesia. Tahun 2019 ada 27.6 persen bayi di Indonesia dalam keadaan stunting, artinya setiap tiga kelahiran ada satu yang kondisinya stunting," ujarnya.
Muhadjir mengatakan, angka stunting di Indonesia dalam dua tahun terakhir turun menjadi sekitar 24,4 persen atau rata-rata 1,7 persen setiap tahun.
"Presiden meminta saya saat rapat kabinet lalu, tahun ini harus mulai diturunkan 3 persen per tahun. Saya jawab, bisa asalkan Covid-19 bisa dikendalikan karena dua tahun anggaran direfocusing untuk penanganan Covid-19," terang Muhadjir.
Muhadjir mengatakan saat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengambil langkah menangani masalah kawasan kumuh di Kota Solo, sebenarnya ada puluhan target prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terjangkau.
"Bukan hanya sekedar penangann kawasan kumuh tetapi juga jalan keluar dari kemiskinan ekstrim dan stunting.," terang dia.
Ia menyampaikan, permasalahan stunting menjadi masalah mendasar. Sebab, masa depan Indonesia ditentukan sehat atau tidaknya generasi yang sekarang dalam kandungan dan anak usia di bawah dua tahun.
"Jika kita tidak bisa mengamankan dari sekarang, intervensi apapun yang kita lakukan tidak akan maksimal bahkan percuma,” tandasnya.
Karena, lanjut dia, stunting berkaitan dengan masalah pertumbuhan otak. Meskipun yang diukur panjang dan berat bayi, namun kalau otak tidak tumbuh selama 1000 hari kehidupan, meski dididik seperti apapun, tidak akan bisa maksimal.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, jika permasalah pemukiman kumuh bisa diselesaikan maka permasalahan lainnya seperti stunting juga akan berkurang.
"Penanganan kawasan kumuh menjadi prioritas di Kota Solo, dan sejak awal menjadi komitmen kami,"katanya.
Menurut dia, saat ini fokus pengentasan pemukiman kumuh di Kota Solo masih di wilayah Semanggi dan Mojo. Karena dua daerah tersebut memiliki titik terbesar untuk pemukiman kumuh di Kota Solo. Sementara untuk daerah lainnya cenderung lebih sedikit.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko PMK Muhadjir mengatakan imbauan pengeras suara agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Minta Dukungan Wapres untuk Mempercepat Buffer Zone di Tol Merak Demi Urai Kemacetan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Alhamdulillah mudik tahun ini mengalami penurunan angka kecelakaan, turun sampai sekitar 53 persen," kata Muhadjir
Baca SelengkapnyaPemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan kerja dari rumah untuk Aparatus Sipil Negara (ASN) selama dua hari.
Baca SelengkapnyaProgram bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaMenahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.
Baca SelengkapnyaPemerintah kini berupaya mengejar capaian target angka kemiskinan yang dipatok turun sekitar 6,5 hingga 7,5 persen dari total sekitar 26 juta jiwa di tahun ini.
Baca Selengkapnya