Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Ungkap Tiga Penyakit Bikin Rakyat Menderita: Sakit Otak, Jantung dan Kanker

Menkes Ungkap Tiga Penyakit Bikin Rakyat Menderita: Sakit Otak, Jantung dan Kanker Menkes Budi Gunadi Sadikin raker dengan DPR. ©Lipuran6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Vertikal Makassar di Centre Point of Indonesia (CPI), Selasa (31/1). Budi menyebut kehadiran RS Vertikal sangat penting mengingat di Indonesia diperkirakan ada enam ribu bayi menderita penyakit jantung, tetapi mengalami silent death akibat kurangnya fasilitas kesehatan.

Budi mengatakan di Indonesia, dalam setahun setidaknya ada 300 ribu masyarakat sakit otak. Sementara penyakit jantung, Kementerian Kesehatan mencatat ada 250 ribu dan kanker 220 ribu dalam setahun.

"Jadi memang tiga penyakit utama ini yang paling membuat rakyat kita menderita," ujarnya.

Banyaknya warga mengidap tiga penyakit tersebut, tetapi tidak diimbangi dengan jumlah rumah sakit. Saat ini, kata Budi, di Indonesia hanya RS Darma Esa, RS Korni dan RS Harapan Kita yang merupakan rujukan penyakit jantung, kanker dan stroke.

"Itu antreannya panjang-panjang. Bisa enam sampai delapan bulan. Tapi gimana orang mau operasi jantung masih nungguin lagi delapan bulan," tuturnya.

Panjangnya masa tunggu, menyebabkan banyak masyarakat yang memilih untuk berobat keluar negeri. Akibatnya, biaya pengobatan ke luar negeri mencapai Rp100 triliun.

"Dan itu menghabiskan biaya USD 6 miliar atau hampir Rp100 triliun setahun. Penyebabnya karena rumah sakitnya yang berkualitas kurang dan juga dokternya kurang," bebernya.

Budi mengaku kondisi tersebut sudah disampaikan ke Komisi IX DPR. Saat itu, dia menyampaikan bahwa ada 4,8 juta kelahiran bayi Indonesia. Dari jumlah tersebut, 1/100 bayi yang lahir mengalami kelainan jantung bawaan.

"Jadi 48 ribu bayi Indonesia setiap tahun lahir dengan kelainan jantung bawaan. 25 persen dari 48 ribu itu kelainan jantung bawaan kritis, artinya sekitar 12 ribu. Kalau kritis itu artinya, kalau tidak dioperasi setahun dia wafat," ungkapnya.

Sehingga, ada 12 ribu bayi di Indonesia harus antre untuk menjalani operasi jantung. Sayangnya, dari jumlah tersebut hanya 6 ribu kapasitas yang bisa dilakukan operasi jantung pada bayi.

"Saya sempat tanya kepada ahli jantung Indonesia, Prof berapa kapasitasnya. Dia bilang maksimal 6.000. Saya tanya yang 6.000 sisanya gimana. Mereka tengok kiri kanan, jawabannya seleksi alam. Jadi 6.000 yang meninggal setiap tahunnya alami silent death," urainya.

Sayangnya, kondisi tersebut tidak pernah terangkat di permukaan padahal jumlah kematian bayi idap jantung lebih banyak di banding data bayi meninggal akibat gagal ginjal akut yang 116 orang.

"Kenapa? sebabnya karena kita tidak punya cukup spesialis untuk bedah thoraks kardiovaskular anak. Saya tidak tahu di Rumah Sakit Wahidin sudah bisa bedah jantung untuk anak atau belum," sebutnya.

"Tapi itu hanya sedikit rumah sakit di Indonesia yang punya spesialis bisa bedah jantung anak. Kondisi seperti ini kan buat kita agak miris. Sudah 77 tahun merdeka masa sih kita membiarkan 6.000 anak itu meninggal setiap tahun," tegasnya.

Dia berharap dengan kehadiran RS UPT Vertikal Makassar bisa meningkatkan fasilitas kesehatan di Indonesia.

"Mudah-mudahan kalau itu ada, mungkin ini bisa diisi oleh dokter-dokter terbaik. Karena saya titip Pak Gub, rumah sakit ini dibikin oleh vertikal bukan untuk kota Makassar saja, bukan untuk Sulsel saja, tapi saya harapkan ini menjadi pusat pelayanan rumah sakit dengan kualitas yang paling baik untuk Indonesia Timur," sebutnya.

Budi juga berharap kepada PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero agar RS UPT Vertikal Makassar bisa rampung, sebelum masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir.

"Saya titip ke PT PP, rumah sakit ini dibangun yang harus selesai sebelum Jokowi turun. Kalau dibangun kemudian tidak bisa diresmikan marah juga Pak Jokowi," canda Budi.

Sementara Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku bersyukur akhirnya Menkes Budi Gunadi Sadikin melakukan peletakan batu pertama pembangunan RS UPT Vertikal Makassar. Sudirman mengaku kehadiran RS UPT Vertikal sangat penting untuk penanganan penyakit otak, jantung dan kanker.

"Persoalannya RS ini sangat penting. Karena RS ini adalah RS OJK (otak, jantung dan kanker)," tuturnya.

Sudirman menjelaskan berdasarkan data, Sulsel berada di peringkat tertinggi di Indonesia dengan persentase 21 persen akibat penyakit otak, jantung dan kanker.

"Satu saja permintaan saya, kemarin ada di usulan hibah kita 20 persen dokter-dokternya itu dari Pemprov Sulsel. Kalau teman-teman di kampus Unhas bergabung menjadi RS Pendidikan juga tak ada masalah," pungkas dia.

Sudirman berharap RS UPT Vertikal nantinya bisa menjadi rujukan bagi penderita jantung, otak dan kanker di kawasan Indonesia Timur.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan

Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya
7 Makanan Pemicu Kanker Usus Besar, Penting Diwaspadai
7 Makanan Pemicu Kanker Usus Besar, Penting Diwaspadai

Beberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.

Baca Selengkapnya
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak

Kanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.

Baca Selengkapnya