Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Sebut Hepatitis Akut Tidak Timbulkan Klaster

Menkes Sebut Hepatitis Akut Tidak Timbulkan Klaster Ilustrasi hepatitis. ©2022 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya tidak menimbulkan klaster. Kesimpulan ini berdasarkan penyebaran kasus di dunia.

"Ini di seluruh dunia tidak teridentifikasi adanya klaster," ucap Budi pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kepulauan Riau, Rabu (18/05).

Budi mengatakan penyebaran hepatitis akut sangat lambat. Inilah yang membuat penyakit itu tidak memicu adanya klaster. Sangat berbeda dengan penularan Covid-19 yang sangat cepat.

"Contoh misalnya satu ada kena di sini, kalau klaster itu dua hari lagi, sini, sini, sini, kena. Sehari lagi begitu kena. Artinya apa? Penularannya itu cepat. Ini tidak," jelasnya.

Melambatnya penularan hepatitis akut bisa dilihat di Indonesia. Budi menyebut, kasus hepatitis akut di Tanah Air hanya belasan. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan adanya hepatitis akut di dunia pada April 2022.

"Ini enggak langsung cepat meledak. Ini cuma ada beberapa belas kok di Indonesia," jelas dia.

75 Persen Hepatitis Akut Serang Anak di Bawah 5 Tahun

Budi mengatakan pemerintah dan dunia masih terus meneliti penyebab hepatitis akut. Data sementara, lebih dari 75 persen hepatitis akut menyerang anak kurang dari 5 tahun.

"Hepatitis akut ini lebih dari 75 persen menyerang anak di bawah 5 tahun," katanya.

Menurut Budi, hepatitis akut masuk ke tubuh manusia melalui makanan. Karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk memastikan makanan yang akan dikonsumsi anak bersih dan sudah dimasak.

Selain itu, dia mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anaknya. Pastikan anak selalu rajin mencuci tangan.

"Jadi pastikan ibu-ibu, ini tugas ibu-ibu, memastikan anak-anak mau main itu selalu jangan masukin makanan sebelum cuci tangan. Dan harus selalu minum air yang sudah dimasak," ujarnya.

Lulusan Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Bila anak menunjukkan gejala hepatitis, maka segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Gejala yang terjadi pada kasus hepatitis akut di Indonesia ialah demam, hilang nafsu makan, muntah, mual, jundice, dan perubahan warna urin. Lalu nyeri bagian perut, diare akut, lethargy, myalgia, sesak napas, perubahan warna feses, dan gatal.

Kondisi Kasus Dugaan Hepatitis Akut di RI

Kementerian Kesehatan mencatat ada 14 kasus yang dapat disebut sebagai diduga hepatitis akut di Indonesia. Mayoritas kasus ini dialami anak di bawah 5 tahun.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril merinci kasus diduga hepatitis akut yang belum diketahui penyababnya itu. Yakni, 0 sampai 5 tahun 7 orang, 6 sampai 10 tahun 2 orang, dan 11 sampai 16 tahun 5 orang.

"Nah kelompok umur terbanyak adalah di bawah 5 tahun 7 orang. Berarti 50 persen," jelas Syahril dalam konferensi pers, Rabu (18/5).

Bila dilihat dari jenis kelaminnya, mayoritas kasus diduga hepatitis akut ialah laki-laki. Tercatat 9 laki-laki dan 5 perempuan.

Syahril menyebut, dari total kasus diduga hepatitis akut, 6 di antaranya meninggal dunia. Rincian kasus meninggal ini ialah berusia 2 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 8 tahun, dan 14 bulan.

"Masih dirawat 4 orang. Sedangkan yang sudah dipulangkan karena sudah sembuh 4 orang," ucapnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

Baca Selengkapnya
Bisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan
Bisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan

Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mengusir Kecoa di Kamar Mandi, Ampuh dan Efektif
Cara Mengusir Kecoa di Kamar Mandi, Ampuh dan Efektif

Kecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Apa Penyebab Orang Terjangkit HIV?

Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya