Menkes Dorong Transparansi Harga Obat
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong transparansi harga obat di Indonesia. Tujuannya untuk mengatasi harga yang kini bervariasi di pasaran.
"Saya dorong para direktur jenderal (dirjen) bandingkan dengan harga di Malaysia. Orang bilang di Malaysia lebih murah, obat apa yang ada di Singapura, tapi tidak ada di Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (24/2).
Menurutnya, perbandingan produk obat di pasaran luar negeri diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat dalam bertransaksi obat di fasilitas pelayanan kesehatan.
"Apa yang paling beda harganya antara Indonesia dan Malaysia? Dapatkan listnya, kami bikin transparan supaya bisa dibandingkan," ujarnya.
Selain perbandingan harga, Budi juga meminta jajarannya untuk menggali informasi harga dan kebutuhan obat-obatan melalui komunikasi yang dijalin bersama organisasi profesi kedokteran.
"Ngomong sama persatuan ahli kanker dan ahli jantung di Indonesia, obat apa yang mahal. Balik ke tataran masyarakat apa yang dikeluhkan masyarakat, jangan ngomongnya di tataran elit," terangnya.
Ia mengatakan masyarakat telah mengeluhkan harga obat yang mahal. "Obat dari importir harganya segini, kenapa rumah sakit ini, biayanya mahal banget?. Kita bikin transparan," bebernya seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya, harga obat yang mahal dan cenderung sulit didapatkan, berujung pada kasus penyelundupan untuk mengakali pajak.
"Kemarin katanya, di Sumatera Utara ada jastip (jasa penitipan) beli obat. Aku pikir jastip itu di Jakarta untuk beli sepatu, supaya lebih murah, gak usah bayar pajak," jelasnya.
Budi mengatakan, alokasi belanja obat-obatan dari pemerintah berkisar Rp26 triliun. Saat ini Kemenkes sedang mengupayakan industri nasional untuk menyerap sekitar Rp20 triliun di antaranya untuk pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produksi obat.
"Kami dorong investasi pabrik supaya masuk ke dalam negeri. Saya ingin harga obat itu murah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaBupati Kendal Buka Layanan Aduan di Medsos, Pengamat: Artinya Ingin Dekat dengan Rakyatnya
Baca Selengkapnya