Menhub Ingatkan Kepala Daerah Waspadai Puncak Mudik Lokal di Kawasan Aglomerasi
Merdeka.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kepada seluruh kepala daerah di kawasan aglomerasi seperti Jabodetabek untuk mewaspadai pergerakan mudik lokal, yang diperkirakan akan mencapai masa puncak pada Sabtu dan Minggu (15-16 Mei 2021) besok.
Permintaan itu disalurkannya setelah melihat pergerakan masyarakat yang padat di H+1 Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah pada Jumat, 14 Mei 2021. Seperti di Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Jakarta, yang pada pagi hari ini saja sudah mengangkut 1.760 orang ke arah Kepulauan Seribu.
"Saya minta tambah rapid antigen dan petugasnya. Tapi bisa dibayangkan mereka relatif banyak bergerak di kapal-kapal itu. Itu harus dilakukan satu pengelolaan yang lebih baik," imbuh Menhub Budi Karya di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (14/5).
Tempat kedua yang ia kunjungi dan terjadi kepadatan yakni di Stasiun Manggarai. Menurut catatan yang dibacakannya, ada sebanyak 200 ribu pergerakan orang per harinya selama 3-4 hari terakhir.
Jumlah itu akan bertambah menjadi sekitar 300-400 ribu pergerakan pada masa puncak mudik lokal, yang diperkirakan terjadi mulai Sabtu (15/5) besok.
"Saya minta KCI (PT Kereta Commuter Indonesia) lebih profesional awasi pergerakan aglomerasi. Ini pelajaran mahal, banyak orang tak terkontrol. Sekali lagi saya minta KCI laksanakan lebih baik dan profesional," tegurnya.
Menurut dia, apa yang terjadi di Pelabuhan Kali Adem dan Stasiun Manggarai merupakan pertanda bahwa pergerakan mudik lokal belum bisa terkendali dengan baik. Oleh karenanya, ia turut meminta tiap kepala daerah di kawasan aglomerasi untuk memetakan titik-titik rawan kepadatan selama akhir pekan nanti.
"Pelajaran dari Kali Adem dan Manggarai, kepala daerah yang kelola aglomerasi bisa petakan potensi kepadatan yang terjadi. Di Kali Adem dan Manggarai itu sudah terjadi. Ini jadi satu penyebab terjadinya penularan (Covid-19)," ungkapnya.
"Presiden instruksikan, peniadaan mudik memang dilakukan, aglomerasi diperbolehkan. Tapi bukan berarti kita biarkan prokes tidak berjalan baik. Kerumuman terjadi karena jumlah penumpang tidak dikelola dengan baik," katanya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaTingginya jumlah pengguna kereta api perlu diantisipasi oleh masyarakat agar tidak terlambat sampai stasiun.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaDi Lokasi TPS Khusus tersebut tidak ada pengamanan khusus yang diberikan KPU
Baca SelengkapnyaPerjalanan dengan kereta api akan sedikit mengecewakan jika Anda memilih kursi yang tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter terus mengupayakan peningkatan layanan untuk 900-950 ribu lebih penumpang KRL Jabodetabek.
Baca Selengkapnya