Merdeka.com - Gempa bumi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Garut. Hal ini didasarkan pada keberadaan patahan aktif yang terdapat di dalam tanah. Memiliki panjang tidak kurang dari 42 kilometer, membentang dari selatan Garut hingga selatan Bandung. Patahan ini disebut sesar Garut Selatan atau Garsela.
Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang, sudah beberapa kali terjadi gempa dengan skala kecil. Hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), wilayah itu terdapat sesar Garsela.
"Saya berdiskusi dan sengaja mengundang PVMBG, bahwa ternyata ada beberapa gempa kecil, kecil sekali, itu di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang," kata Rudy saat menerima kunjungan dari PVMBG, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Garut, Senin (5/12). Dikutip dari Antara.
Sementara iut penyelidik Bumi Madya, PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo menyatakan, ada dua sumber gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut. Yakni di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman. Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan sesar Garsela.
"Jadi ada dua sumber gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Garut, pertama yang di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau zona penunjaman, kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut sesar Garsela yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi," beber Supartoyo.
Dia menjelaskan wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini sedang cukup aktif dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, sesar Garsela rata-rata kekuatannya kecil, bermagnitudo di bawah 5,0. Meski demikian, salah satu struktur sesar paling aktif di Jawa Barat ini dapat berpotensi menyebabkan kerusakan.
"Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan," kata Daryono.
Advertisement
Menurut BMKG, gempa sering terjadi di zona Sesar Garsela namun magnitudonya rata-rata tidak sampai melebihi 5,0. Kendati demikian, guncangan akibat gempa di zona sesar itu seringkali dirasakan oleh masyarakat karena pusatnya sangat dangkal.
Seeperti pada Minggu (1/11), Kabupaten Bandung dan Garut di Provinsi Jawa Barat menghadapi gempa tektonik dengan magnitudo 4,0.
Episenter gempa tersebut berada di darat pada koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT, sekira 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung, pada kedalaman lima kilometer.
Guncangan akibat gempa itu dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI, terasa seakan ada truk berlalu.
Di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang, dan Parompong getaran gempa terasa dengan intensitas II MMI, membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono menjelaskan bahwa gempa yang berpusat di Sesar Garsela juga terjadi di Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017.
Saat itu gempa mengakibatkan kerusakan pada Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy serta beberapa rumah warga di Kecamatan Ibun dan Kertasari.
Jika mengamati klaster gempa-gempa yang terjadi di Garut selatan, Daryono mengatakan, maka polanya tampak berarah barat daya–timur laut.
Dia menjelaskan bahwa struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung.
Advertisement
Aktivitas gempa yang terjadi di zona itu dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser.
Jika ditarik garis lurus yang panjangnya sekitar 42 kilometer, Zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana yang sama-sama aktif.
Menurut Daryono, hingga saat ini belum diketahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela.
Baca juga:
Bupati Garut: Gempa Terjadi Beberapa Kali Karena Sesar Garsela
Analisis BMKG Soal Gempa Garut: Akibat Aktivitas dalam Lempeng Indo-Australia
Jokowi: Relokasi Rumah Terdampak Gempa Cianjur Mulai Hari Ini
Jokowi Pastikan Bantuan Dana untuk Korban Gempa Cianjur Mulai Disalurkan Kamis Besok
Tembok Tiga Rumah di Ciamis Retak Dampak Gempa Garut, Penghuni Pilih Tetap Bertahan
Jokowi Kembali Kunjungi Cianjur, Cek Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa
Relawan Ganjar Pranowo Mania Bubar, PDIP: Kita Enggak Tahu itu Barang Ada atau Tidak
Sekitar 10 Menit yang laluDPR Harap Hakim MK Pertimbangkan Aspirasi Rakyat Soal Sistem Coblos Caleg
Sekitar 11 Menit yang laluKPK Bakal Kembali Panggil Dito Mahendra Dalami TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi
Sekitar 16 Menit yang laluKPK Dalami Pengakuan Pamen Polri Suap Karomani demi Anak Masuk Kedokteran Unila
Sekitar 21 Menit yang laluKesal dengar Tangisan Saat Main Game, Ayah di Manado Aniaya Bayinya Hingga Tewas
Sekitar 30 Menit yang laluTerjerat Utang Pinjol, Karyawati Gondol Rp60 Juta dari Brankas Alfamart di Palembang
Sekitar 49 Menit yang lalu995 Gempa Guncang Jayapura sejak Awal Tahun, 98 Kali Dirasakan Warga
Sekitar 55 Menit yang laluKejagung Jadwalkan Pemeriksaan Menkominfo Jhonny G Plate Pagi Ini
Sekitar 1 Jam yang laluBerteknologi Modern, Pabrik BIPJ Diyakini Mampu Mendukung Industri Berkelanjutan
Sekitar 1 Jam yang lalu2 Prajurit TNI Simpan 77 Butir Amunisi Ilegal, Danrem Dalami Kaitan dengan KST
Sekitar 1 Jam yang laluKPK Dalami Pengakuan Pamen Polri Suap Karomani demi Anak Masuk Kedokteran Unila
Sekitar 15 Menit yang laluOperasi Keselamatan Candi 2023 Mulai Digelar, Polres Semarang Bagi-bagi Helm Gratis
Sekitar 55 Menit yang laluLanggar Prosedur, Penyidik Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI Jalani Sidang Etik
Sekitar 16 Jam yang laluIni Identitas Pemilik Fortuner Berpelat Dinas Polri Tabrak Ojek Online di Jaktim
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 5 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 6 Hari yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang lalu4 Klub BRI Liga 1 yang Belum Punya Pelatih Kepala: Caretaker PSIS Paling Istimewa
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami