Mengenal Metode Penilaian dalam Psikotes saat Melamar Pekerjaan

Merdeka.com - Tes psikologis atau biasa disebut psikotes kerap dijadikan salah satu dari sekian banyak pengujian saat melamar pekerjaan. Hasil psikotes diyakini bisa menjadi tolak ukur kepribadian serta mengidentifikasi minat dan keterampilan seseorang.
Manfaat lain dari tes psikologis adalah kemampuannya untuk menilai keterampilan profesional seseorang, termasuk kemampuan interpersonal dan kognitif.
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, tes psikologis juga dapat membantu mengidentifikasi minat, nilai, motivasi, dan proses pengambilan keputusan seseorang dalam hal pekerjaan.
Salah satu dari berbagai jenis tes psikologis yang populer ialah tes proyektif, tes kepribadian yang dilakukan dalam psikologi dan dilakukan untuk memahami karakter seseorang. Tujuan dari tes ini ialah untuk membangkitkan tanggapan emosional dari seseorang untuk mempelajari sikap, sifat, dan perilaku mereka.
Dari beragam aspek pertimbangan ilmiah, dapat dikatakan bahwa metode tes proyektif merupakan metode terbaik untuk mengevaluasi dan mengumpulkan data-data psikologis, terutama yang melibatkan data afektif. Salah satu dari metode proyektif ini adalah Projective Multi-Phases Orientation atau PMPO.
Metode Projective Multi-Phases Orientation (PMPO) adalah metode pengambilan data psikologis, yang merupakan hasil penyempurnaan dari metode-metode proyektif sebelumnya.
Metode ini ditemukan oleh seorang psikolog sekaligus founder dari Grahita Indonesia, Yulianus Eko Budhi Purwanto. Metode PMPO secara sah telah dipatenkan dan memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) No: 045367 oleh Kemenkumham RI sejak tahun 2009. Landasan ilmiah yang digunakan oleh Eko Budhi Purwanto dalam mengembangkan metode ini ialah Teori Psiko Dinamika, Psycho Pain Theory, dan Teori Mutual Performance.
Psikodinamika merupakan teori yang menjelaskan perilaku kepribadian dalam arti dinamika energi yang tidak disadari dalam diri seseorang. Psycho-pain Theory adalah teori yang dikembangkan oleh Eko Budhi Purwanto yang menjelaskan bahwa pada dasarnya individu akan terus memperbaiki keadaannya buruk.
Teori Mutual Performance adalah teori yang juga dikembangkan oleh Eko Budhi Purwanto, merupakan teori yang berasumsi bahwa pada dasarnya seorang individu akan terus berusaha berpenampilan sempurna, minimal kelihatan sempurna di mata individu lainnya.
Eko Budhi Purwanto mengatakan, "Metode PMPO merupakan metode pengambilan data proyektif yang valid dan reliable. Model PMPO telah dirancang untuk memberikan stimulus manipulatif tertentu terhadap objektif pemeriksaannya sehingga nilai reliabilitas hasil datanya menjadi lebih tinggi."
Dia menjelaskan bahwa metode PMPO adalah metode yang diadaptasi dari Goodenough Projection Method dengan hasil validasi 0.8, dengan akurasi data 96 persen dengan interval realibilitas 6 bulan. Metode ini menggunakan corak-corak garis dasar (basic line sources) sebagai bahan dasar pengambilan skor atas aspek- aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan kepribadian.
Teknik pengambilan data corak garis dasar dilakukan melalui pengubahan data gambar testi menjadi data enskripsi digital dengan menggunakan kecerdasan artificial. "Sama dengan tes projektif konvensional, metode PMPO mengkategorikan data-data psikologis individu berdasarkan stimuli ambigu."
Stimulus berupa gambar yang dikerjakan oleh testi yang ambigu dan tidak terstruktur. Namun dalam metode PMPO, responden tidak perlu menafsirkan atau menggambarkan stimulus ambigu. Responden lebih diberi kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan kreatif secara ambigu, di mana kemungkinan untuk menjadi ‘naif’ tidak terjadi,” tuturnya.
Proses Rekrutmen
Data PMPO tidak diambil dari bentuk-bentuk gambar yang dihasilkan oleh responden, melainkan diambil dari garis-garis sub-skripsi dari gambar yang dihasilkan oleh responden, yang bahkan responden sendiri tidak akan menyadari bahwa dirinya telah membentuk berbagai sub-skripsi garis-garis tertentu ketika menggambar sesuatu.
"Karena metode PMPO dikelola dengan melibatkan teknologi kecerdasan artificial, memungkinkan pengambilan data analisis secara objektif dan tidak melibatkan unsur subjektifitas dalam prosesnya. Pengelolaan metode PMPO jadi lebih mudah dengan perkembangan teknologi digital yang mampu mengubah data visual menjadi data teks dan aritmatikal," kata Eko Budhi Purwanto.
Saat ini, metode PMPO sudah banyak digunakan berbagai perusahaan untuk merekrut calon karyawan atau melakukan assessment promosi jenjang jabatan. Dengan metode PMPO, proses rekrutmen ataupun penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan secara mudah dan hemat waktu tanpa harus tatap muka.
Pemeriksaan Psikologis dengan Metode PMPO hanya bisa diselenggarakan oleh mereka yang sudah memegang sertifikat Assessor PMPO. Eko Budhi Purwanto telah mempercayakan 2 lembaga untuk menjadi badan sertifikasi PMPO di Indonesia, yaitu PT. Grahita Indonesia Incorporation dan PT. Ortano Sarana Mandiri. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan kunjungi www.grahita.org.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Deretan Outfit Azizah Salsha yang Harganya Bikin Melongo, Sandal dan Tas Puluhan Juta
Azizah Salsha selalu tampil modis dalam balutan busana branded. Tentu saja sederet barang yang dikenakannya dibanderol dengan harga fantastis.
Baca Selengkapnya


Update Kasus Gembong Narkoba Fredy Pratama, Zul Zivilia Diperiksa Hari Ini
Pemeriksaan guna mendalami hubungannya dengan bandar narkoba bernama Rian.
Baca Selengkapnya


Potret Laksamana Yudo di Antara Dua Mantan Panglima TNI, Satunya Pernah jadi Wakil Presiden
Berikut potret Laksamana Yudo bersama dua mantan Panglima TNI dan satunya pernah menjadi Wakil Presiden RI.
Baca Selengkapnya


Siswa SMA Ini Tak Disangka Nasibnya Bagus, Saat Dewasa Jadi Rektor Termuda Kini Bakal Calon Presiden
Masa depan tidak ada yang tahu, seperti kisah pria satu ini.
Baca Selengkapnya


Hanya Karena Persoalan Kacang, Ilmuwan Pythagoras Tewas Mengenaskan
Ilmuwan ini memang terkenal nyentrik soal pemahamannya. Termasuk perkara kacang hingga membuatnya tewas.
Baca Selengkapnya

Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu
Hewan langka ini pertama kali terlihat pada tahun 1880-an.
Baca Selengkapnya

5 Oktober: Peringati Hari Guru Sedunia, Ketahui Sejarah dan Tujuannya
Guru di seluruh dunia perlu mendapatkan penghargaan atas jasa yang dilakukan.
Baca Selengkapnya

Pengerjaan Proyek Tanggul Laut NCICD Fase A di Jakut Terkendala Banyaknya Pemukiman Liar
Jumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca Selengkapnya

Ilmuwan Ini Meneteskan Air Mata Melihat Sosok Makhluk Laut, Ternyata Ini Sebabnya
Danielle Dion, seorang ahli biologi laut senior sekaligus ahli alam, melihat paus Atlantik utara yang kini terancam punah.
Baca Selengkapnya

Makhluk-Makhluk Ini Tak Punya Otak, Tapi Miliki Kemampuan untuk Belajar
Ada beberapa organisme yang tidak memiliki otak, tapi mereka bisa menyerap pelajaran.
Baca Selengkapnya

Ditembak Pelaku Maling Motor, Hansip di Tanjung Priok Alami Luka di Leher dan Punggung
Nasib malang menimpa Tatang Sutio (51) seorang hansip yang mengalami luka, akibat ditembak komplotan maling.
Baca Selengkapnya

Mengenal Face Recognition di Stasiun Gambir, Sistem Pengenalan Wajah Penumpang
Nantinya, pengunjung bakal mendaftar face recognition terlebih dahulu untuk memasuki gate check-in.
Baca Selengkapnya