Mengenal Metode Penilaian dalam Psikotes saat Melamar Pekerjaan
Merdeka.com - Tes psikologis atau biasa disebut psikotes kerap dijadikan salah satu dari sekian banyak pengujian saat melamar pekerjaan. Hasil psikotes diyakini bisa menjadi tolak ukur kepribadian serta mengidentifikasi minat dan keterampilan seseorang.
Manfaat lain dari tes psikologis adalah kemampuannya untuk menilai keterampilan profesional seseorang, termasuk kemampuan interpersonal dan kognitif.
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, tes psikologis juga dapat membantu mengidentifikasi minat, nilai, motivasi, dan proses pengambilan keputusan seseorang dalam hal pekerjaan.
-
Bagaimana psikotes mengukur karakter? Dalam psikotes, terdapat beberapa jenis tes psikologi yang dapat digunakan, seperti tes kecerdasan (IQ), tes kepribadian, tes kemampuan verbal atau non-verbal, dan tes minat serta bakat.
-
Pengertian psikotes untuk apa? Psikotes adalah singkatan dari Psikologi Tes, yang merupakan metode atau teknik penilaian atau pengujian psikologi yang digunakan untuk mengukur karakteristik individu, seperti kecerdasan, kepribadian, kemampuan verbal, spasio-temporal, dan lain sebagainya.
-
Apa itu psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Kenapa psikotes sering digunakan? Psikotes sering digunakan dalam proses seleksi karyawan di perusahaan atau institusi untuk memilih calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
-
Kenapa perusahaan menggunakan psikotes? Pada dasarnya, psikotes digunakan perusahaan dalam rekrutmen kerja untuk membantu seleksi calon karyawan yang potensial.
Salah satu dari berbagai jenis tes psikologis yang populer ialah tes proyektif, tes kepribadian yang dilakukan dalam psikologi dan dilakukan untuk memahami karakter seseorang. Tujuan dari tes ini ialah untuk membangkitkan tanggapan emosional dari seseorang untuk mempelajari sikap, sifat, dan perilaku mereka.
Dari beragam aspek pertimbangan ilmiah, dapat dikatakan bahwa metode tes proyektif merupakan metode terbaik untuk mengevaluasi dan mengumpulkan data-data psikologis, terutama yang melibatkan data afektif. Salah satu dari metode proyektif ini adalah Projective Multi-Phases Orientation atau PMPO.
Metode Projective Multi-Phases Orientation (PMPO) adalah metode pengambilan data psikologis, yang merupakan hasil penyempurnaan dari metode-metode proyektif sebelumnya.
Metode ini ditemukan oleh seorang psikolog sekaligus founder dari Grahita Indonesia, Yulianus Eko Budhi Purwanto. Metode PMPO secara sah telah dipatenkan dan memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) No: 045367 oleh Kemenkumham RI sejak tahun 2009. Landasan ilmiah yang digunakan oleh Eko Budhi Purwanto dalam mengembangkan metode ini ialah Teori Psiko Dinamika, Psycho Pain Theory, dan Teori Mutual Performance.
Psikodinamika merupakan teori yang menjelaskan perilaku kepribadian dalam arti dinamika energi yang tidak disadari dalam diri seseorang. Psycho-pain Theory adalah teori yang dikembangkan oleh Eko Budhi Purwanto yang menjelaskan bahwa pada dasarnya individu akan terus memperbaiki keadaannya buruk.
Teori Mutual Performance adalah teori yang juga dikembangkan oleh Eko Budhi Purwanto, merupakan teori yang berasumsi bahwa pada dasarnya seorang individu akan terus berusaha berpenampilan sempurna, minimal kelihatan sempurna di mata individu lainnya.
Eko Budhi Purwanto mengatakan, "Metode PMPO merupakan metode pengambilan data proyektif yang valid dan reliable. Model PMPO telah dirancang untuk memberikan stimulus manipulatif tertentu terhadap objektif pemeriksaannya sehingga nilai reliabilitas hasil datanya menjadi lebih tinggi."
Dia menjelaskan bahwa metode PMPO adalah metode yang diadaptasi dari Goodenough Projection Method dengan hasil validasi 0.8, dengan akurasi data 96 persen dengan interval realibilitas 6 bulan. Metode ini menggunakan corak-corak garis dasar (basic line sources) sebagai bahan dasar pengambilan skor atas aspek- aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan kepribadian.
Teknik pengambilan data corak garis dasar dilakukan melalui pengubahan data gambar testi menjadi data enskripsi digital dengan menggunakan kecerdasan artificial. "Sama dengan tes projektif konvensional, metode PMPO mengkategorikan data-data psikologis individu berdasarkan stimuli ambigu."
Stimulus berupa gambar yang dikerjakan oleh testi yang ambigu dan tidak terstruktur. Namun dalam metode PMPO, responden tidak perlu menafsirkan atau menggambarkan stimulus ambigu. Responden lebih diberi kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan kreatif secara ambigu, di mana kemungkinan untuk menjadi ‘naif’ tidak terjadi,” tuturnya.
Proses Rekrutmen
Data PMPO tidak diambil dari bentuk-bentuk gambar yang dihasilkan oleh responden, melainkan diambil dari garis-garis sub-skripsi dari gambar yang dihasilkan oleh responden, yang bahkan responden sendiri tidak akan menyadari bahwa dirinya telah membentuk berbagai sub-skripsi garis-garis tertentu ketika menggambar sesuatu.
"Karena metode PMPO dikelola dengan melibatkan teknologi kecerdasan artificial, memungkinkan pengambilan data analisis secara objektif dan tidak melibatkan unsur subjektifitas dalam prosesnya. Pengelolaan metode PMPO jadi lebih mudah dengan perkembangan teknologi digital yang mampu mengubah data visual menjadi data teks dan aritmatikal," kata Eko Budhi Purwanto.
Saat ini, metode PMPO sudah banyak digunakan berbagai perusahaan untuk merekrut calon karyawan atau melakukan assessment promosi jenjang jabatan. Dengan metode PMPO, proses rekrutmen ataupun penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan secara mudah dan hemat waktu tanpa harus tatap muka.
Pemeriksaan Psikologis dengan Metode PMPO hanya bisa diselenggarakan oleh mereka yang sudah memegang sertifikat Assessor PMPO. Eko Budhi Purwanto telah mempercayakan 2 lembaga untuk menjadi badan sertifikasi PMPO di Indonesia, yaitu PT. Grahita Indonesia Incorporation dan PT. Ortano Sarana Mandiri. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan kunjungi www.grahita.org.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tes gambar orang psikotes atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.
Baca SelengkapnyaTujuan dari psikotes adalah untuk membantu perusahaan memilih calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan posisi yang tersedia.
Baca SelengkapnyaSetiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah ini bukan sekadar membaca buku, tapi topik yang dibacanya dianggap jauh melampaui kelompok usianya.
Baca SelengkapnyaMenaruh tanaman di ruangan kerja bukan hanya sebagai hiasan, tetapi juga sebagai strategi untuk meningkatkan kenyamanan, produktivitas, dan kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaKecerdasan seseorang memiliki beragam dimensi untuk dinilai. Ketahui sejumlah tanda kecerdasan yang mungkin tampak pada seseorang menurut psikologi.
Baca SelengkapnyaAyah Pegi Setiawan diminta menggambar hingga menjawab sejumlah pertanyaan
Baca SelengkapnyaFakta mencengangkan didapat dari hasil tes psikologi otak pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Kuburan China Palembang
Baca SelengkapnyaMemiliki hobi bisa jadi sama pentingnya dengan berolahraga dan memiliki pekerjaan terhadap kesehatan mental kita.
Baca Selengkapnya