Mengapa anak SMA hobi menonton porno?
Merdeka.com - Temuan dari Lembaga Hotline Pendidikan di Jawa Timur mengejutkan. Hampir 90 persen pelajar di Surabaya menyimpan atau mengkonsumsi film dan gambar porno di dalam ponsel miliknya.
Perilaku dan kebiasaan ini tentu tak wajar atau menyimpang. Apalagi seorang pelajar. Tidak hanya pelajar putra, yang mengejutkan lagi pelajar putri juga sama. Mengapa seorang anak pelajar suka menonton dan menyimpan film atau gambar porno?
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM), Agung Santoso Pribadi, perilaku anak SMA yang gemar menonton dan menyimpan film porno karena kegiatan itu sudah menjadi kebiasaan. Awalnya mencoba-coba nonton film dan gambar porno, lalu ketagihan.
"Awalnya mungkin tak biasa. Sesuatu jika dibiasakan awalnya aneh tetapi lama-lama biasa saja karena menjadi addict (ketergantungan)" kata Agung.
Bahkan, jika seseorang sudah kecanduan nonton porno akan terus mengulangi. "Bahkan kalau tidak menonton merasa ada yang kurang," ujar dia.
Untuk mencegahnya, tidak hanya peran sekolah. Namun, peran orang tua di sini sangat penting. Apalagi bagi anak yang menginjak pada usia remaja. Keingintahuan anak akan lebih besar.
"Orang tua bisa menjadi sahabat, jangan jadi hakim atau polisi yang seolah tugasnya mengawasi atau menghakimi. Kalau menjadi sahabat, anak bisa terbuka," kata Agung.
Sebelumnya, Lembaga Hotline Pendidikan di Jawa Timur melakukan survei pada 26 Agustus hingga 12 September lalu.
"Hasilnya 92 persen pelajar putri pernah melihat gambar dan menonton film porno melalui handphone miliknya. Sedangkan untuk pelajar putra, mencapai 97 persen," kata Ketua Hotline Pendidikan Jawa Timur, Isa Ansori, kemarin.
Isa menjelaskan, survei yang dilakukan pihaknya itu, mengambil sampel 12 sekolah di jenjang pendidikan SMA dan sederajat se-Kota Surabaya. Jumlah responden yang disurvei sekitar 700 pelajar, terdiri 350 putra dan 350 putri.
Dari hasil survei tersebut menyatakan, sekitar 90 persen telepon seluler milik siswa SMA atau sederajat di Surabaya menyimpan foto jorok dan film porno.
Isa juga menduga, fenomena serupa tidak hanya terjadi pada siswa jenjang SMA, melainkan juga di jenjang SD dan SMP.
"Kemungkinan itu ada. Sebab, secara emosional, keingintahuan anak-anak serta remaja terhadap hal-hal berbau porno sangat tinggi. Di sinilah peran orang tua itu sangat penting untuk mengawasi putra putrinya dan hendaknya selalu menjalin komunikasi yang baik," ujar dia.
Di luar peranan orangtua, dunia pendidikan juga harus berperan membangun mentalitas dan moral pelajar melalui pengetahuan, seperti memberikan edukasi soal bahaya pergaulan bebas, pentingnya pendidikan agama untuk menjaga prilaku menyimpang dan memberi wacana-wacana yang lebih mengarah pada persoalan mental.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua bintang pornografi tersebut merupakan sepasang kekasih dan satu sekolah.
Baca SelengkapnyaDi tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca SelengkapnyaKuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaPihak Siskaeee mengklaim belum menerima surat panggilan kedua dari penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk kembali diperiksa pada Jumat (19/1) besok.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca Selengkapnya