Merdeka.com - Pemuda diharapkan berperan meneruskan cita-cita para pahlawan. Persoalan ekonomi, sosial, kesehatan serta keamanan termasuk radikalisme mengancam pluralisme di Indonesia.
Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi mengatakan, pentingnya generasi muda meneladani dan meneruskan pemikiran Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam konteks kebhinekaan. Hal ini untuk merawat dan meneruskan cita-cita persatuan Indonesia.
"Semangat Gus Dur sangat jelas, idenya tentang pribumisasi yaitu, apapun kepercayaan, apapun keyakinan agama kita itu perlu dikontekstualisasikan dalam kebhinekaan Indonesia," ujar Hamdi dalam keterangannya, Jumat (11/11).
Hamdi melanjutkan, pribumisasi yang dikemukakan Gus Dur memiliki makna keyakinan agama dengan kebhinekaan beradaptasi dengan kebudayaan yang ada di Indonesia. Dengan begitu melahirkan semangat toleransi dan nasionalisme untuk menjaga serta merawat Indonesia dari segala ancaman ideologi transnasional.
"Itu yang bisa kita teladani dari Gus Dur. Kepercayaan yang kita anut, kita kontektualisasikan dengan kebudayaan dan kebhinekaan di Indonesia," tuturnya.
Hamdi juga mengutarakan peringatan Hari Pahlawan 10 November sejatinya memiliki dua makna penting. Pertama, menandai semangat perjuangan bangsa Indonesia, bahwa bangsa ini tidak lahir, tidak terbentuk dan tidak terbangun dari ruang kosong, tapi dari perjuangan seluruh anak bangsa.
"Semangat ini perlu kita bawa bersama untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan kreatifitas, dan karya yang terdepan," tuturnya.
Kedua, pahlawan di Indonesia ini terdiri dari banyak suku bangsa dan agama. Hal ini menurutnya, menunjukkan semangat kebhinekaan sehingga perlu disadari tidak didominasi oleh agama maupun suku bangsa manapun.
Ia berharap pemerintah mampu menciptakan upaya lebih konkret ditingkat praktis terhadap penanaman nilai Pancasila dimulai dari tingkat pendidikan. Bukan hanya sekedar cerita dan teori, namun menembus kepada pendalaman praktik nilai dan mewujudkannya.
"Kita butuh lebih dari sekedar pengajaran yang bersifat deduktif, bersifat formal mata pelajaran, tapi perlu pendalaman praktik nilai-nilainya dan menciptakan kultur kebhinekaan di tingkat paling kongkret," tandasnya.
[did]Covid-19 Kraken Masuk RI, Pemerintah Tidak Perketat Pintu Kedatangan WNA
Sekitar 3 Menit yang laluSoal Sampah, Pemkot Padang Tuding Kebiasaan Buruk Masyarakat Bikin Kota Kotor
Sekitar 15 Menit yang laluBahas Usulan AHY, Demokrat-NasDem-PKS Bertemu di Rumah Anies
Sekitar 15 Menit yang laluBacakan Replik, Jaksa: Ricky Rizal Terbukti Ikut Pembunuhan Berencana
Sekitar 22 Menit yang laluKPK: Rekening Pedagang di Madura Terblokir karena Kemiripan Identitas Milik Tersangka
Sekitar 24 Menit yang lalu8 Daerah di Aceh Jadi Pintu Masuk Pengungsi Rohingya ke Indonesia
Sekitar 26 Menit yang laluSurya Paloh Bertemu Jokowi, NasDem: Untuk Kebaikan Bangsa
Sekitar 44 Menit yang laluAnies Baswedan Dinilai Punya Peluang yang Lebih Baik Jika Maju di Pilgub DKI
Sekitar 46 Menit yang laluDijanjikan Sekolah Surfing, Remaja Brasil Bawa Koper Berisi 3,9 Kg Kokain ke Bali
Sekitar 47 Menit yang laluGerindra Minta Pertemuan Prabowo dengan Gibran-Bobby Tak Dikaitkan Manuver Politik
Sekitar 54 Menit yang laluMantan Anak Buah Sambo, Arif Rachman Siapkan Pleidoi atas Tuntutan 1 Tahun Penjara
Sekitar 58 Menit yang laluKasus BTS, Gregorius Plate Bukan Stafsus Menteri Tapi Dapat Fasilitas dari Kominfo
Sekitar 1 Jam yang laluPenjelasan KPK Salah Blokir Rekening Pedagang Burung
Sekitar 1 Jam yang laluKetemu Cowok Imut Bikin Kompol Beddy 'Ratakan' Kaget, Ternyata Ini Sosoknya
Sekitar 32 Menit yang laluTeror Geng Bersenjata Tewaskan 78 Petugas Polisi Haiti
Sekitar 42 Menit yang laluCaption Menggemaskan Irjen Krishna Murti soal Perjanjian dengan Bea Cukai
Sekitar 1 Jam yang laluDituntut 1 Tahun Penjara, Ini Hal yang Memberatkan Arif Rahman di Kasus Brigadir J
Sekitar 3 Jam yang laluAgus Nurpatria Dituntut 3 Tahun Penjara di Kasus Obstruction of Justice Brigadir J
Sekitar 3 Menit yang laluBacakan Replik, Jaksa: Ricky Rizal Terbukti Ikut Pembunuhan Berencana
Sekitar 28 Menit yang laluKasus Perusakan CCTV Pembunuhan Yosua, JPU Tuntut Chuck Putranto 2 Tahun Penjara
Sekitar 1 Jam yang laluMantan Anak Buah Sambo, Arif Rachman Siapkan Pleidoi atas Tuntutan 1 Tahun Penjara
Sekitar 1 Jam yang laluAgus Nurpatria Dituntut 3 Tahun Penjara di Kasus Obstruction of Justice Brigadir J
Sekitar 3 Menit yang laluBacakan Replik, Jaksa: Ricky Rizal Terbukti Ikut Pembunuhan Berencana
Sekitar 28 Menit yang laluKasus Perusakan CCTV Pembunuhan Yosua, JPU Tuntut Chuck Putranto 2 Tahun Penjara
Sekitar 1 Jam yang laluMantan Anak Buah Sambo, Arif Rachman Siapkan Pleidoi atas Tuntutan 1 Tahun Penjara
Sekitar 1 Jam yang laluAgus Nurpatria Dituntut 3 Tahun Penjara di Kasus Obstruction of Justice Brigadir J
Sekitar 3 Menit yang laluBacakan Replik, Jaksa: Ricky Rizal Terbukti Ikut Pembunuhan Berencana
Sekitar 28 Menit yang laluMahfud MD: Adinda Richard Eliezer, Saya Berdoa Semoga Kamu Dihukum Ringan
Sekitar 4 Jam yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 2 Hari yang lalu3 Alasan Mengapa Madura United Wajib Bangkit di BRI Liga 1 pada Derbi Suramadu
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami