Menebak Peluang Kepala BIN Budi Gunawan Jadi Menteri Jokowi
Merdeka.com - Siapa sangka pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di stasiun MRT, 13 Juli 2019 lalu merupakan hasil lobi dari Budi Gunawan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu muncul pertama kali mendampingi kehadiran Prabowo. Tak sampai disana, 24 Juli 2019, dia juga hadir mendampingi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat berjumpa Prabowo di Teuku Umar, Jakarta.
Mantan ajudan Megawati saat menjadi Wapres dan Presiden ini pun juga terlihat hadir saat Pembukaan Kongres V PDIP di Bali 8 Agustus 2019 kemarin. Bahkan, dia berada di satu ruangan para ketum-ketum parpol lain yang hadir.
Keberadaan di pusaran politik ini tentu menjadi banyak pertanyaan. Apalagi, putranya kini, Mochamad Herviano Widyatama, lolos menjadi caleg di Dapil I Jateng, melalui partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Namun, pihak BIN membantah ada urusan politik yang membuatnya turun ke arena.
"Sebetulnya tugasnya menjaga keutuhan NKRI. Hanya itu saja, itu menyangkut tupoksi. Kalau NKRI sampai terkoyak itu, yang disalahkan intelejen," kata Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto kepada Liputan6.com, Selasa (13/8/2019).
Dia mengutarakan, pendekatan Budi Gunawan kepada Prabowo bukanlah inisiatif langsung. Tetapi, memang sudah disepakati oleh para pemimpin pemerintahan, termasuk Jokowi.
"Sebetulnya ini kita semua berupaya. Tapi intinya kesepakatan bersama. Jika ada jalur enak semua pihak. Pertemuan itu kan akhirnya untuk menghindarkan miss komunikasi," jelas Wawan.
Dia menampik, jika kepiawaian ini karena Budi Gunawan dekat dengan sejumlah elite parpol. Tak terkecuali elite PDIP. "Karena tugas saja. Jadi bukan faktor-faktor lain. Tugas pokok dan fungsinya saja, menjaga keutuhan NKRI," kata Wawan.
Meski dinilai sejumlah kalangan kerja politik Budi Gunawan berhasil, pihak BIN menyebut ini bagian daripada pekerjaan yang sudah diamanatkan kepadanya. Tak mau dianggap bahwa ini menambah poin untuknya agar moncer urusan politik.
"Ya sebetulnya karena tugas, apapun dilakukan sebaik-baiknya. Terserah penilaian masyarakat. Yang penting tugas telah terlaksana," jelas Wawan.
Memahami Arus
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hamka Haq menuturkan, apa yang dilakukan Budi Gunawan, karena dialah yang mengerti situasi politik. Bukan karena urusan lain.
"Pak Budi Gunawan kan kepala BIN, jadi tentu beliau memahami situasi politik yang tidak bisa kita lihat. Dia punya jaringan bagaimana, sehingga dia bisa menghubungkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Itu operasi intelijen yang sangat bagus," ungkapan Hamka Haq.
Dia juga menegaskan, kedekatan Budi Gunawan dan Megawati sebenarnya tak ada kaitan dengan politik. "Karena pernah juga ajudan dulu. Sama Pak JK dengan Pak Syafruddin," jelas Hamka.
Dia menuturkan Budi Gunawan telah bekerja dengan baik. Tetapi, tak akan bisa direkomendasikan oleh partainya untuk masuk di dalam kabinet. Namun, semuanya atas dasar Presiden menilai kerjanya selama ini.
"Itu hak prerogatif presiden. Karena Pak Budi Gunawan bukan dari PDI Perjuangan, Ibu Mega tidak berhak mengusulkan namanya. Kalau beliau diangkat jadi menteri, bagaimana presiden melihat kinerjanya," kata Hamka.
Buka Peluang
Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, apa yang dilakukan Budi Gunawan dalam arena politik kali ini, bisa berbuah manis untuknya.
"Peran Budi Gunawan cukup signifikan dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo. Kerjanya yang senyap membuahkan hasil manis, karena upaya mediasi yang dilakukan sebelumnya selalu buntu. Itu artinya, Budi Gunawan bisa meyakinkan Jokowi dan Prabowo untuk bertemu rekonsiliasi," jelas Adi.
Dia pun meyakini, akan buah manis tersebut, Budi Gunawan bisa mendapatkan tempat di kabinet Jokowi mendatang. Peluang itu, terbuka lebar.
"cukup terbuka Budi Gunawan jadi menteri, karena posisinya saat ini sebagai BIN memiliki kedekatan dengan Presiden dan partai penguasa," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2
Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca Selengkapnya