Mendagri bicara radikalisme di depan peserta Jambore Kebangsaan
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tantangan bangsa Indonesia di hadapan para peserta Jambore Kebangsaan dan Wirausaha di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (25/10).
Tjahjo menjelaskan tantangan bangsa Indonesia yaitu radikalisme, ketimpangan sosial, narkoba dan terorisme. Dari tantangan bangsa Indonesia tersebut kata Tjahjo perlu peran masyarakat serta mahasiswa.
"Saya kira pemuda dan mahasiswa mempunyai bagian dan harus berperan. Yang sejak awal punya komitmen yang sama dan bernegara," kata Tjahjo di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (25/10).
Tjahjo menjelaskan ketimpangan sosial yang harus dicermati. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal. Tidak hanya itu, pangan di Indonesia juga masih jadi tantangan.
"Pangan, garam saja masih impor ini tantangan kita bersama. Agar tiga hal ini bisa terwujud dengan baik. Agar peran mahasiswa dan elemen masyarakat yang lain harus bisa bergerak untuk mewujudkan hal itu," tutur Tjahjo.
Kemudian, masalah korupsi. Menurut Tjahjo korupsi dari tahun ke tahun bukan meningkat. Hampir seluruh para pejabat negara dan pihak swasta sudah terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Kejaksaan ini yang terus menerus harus didorong. Bahwa ketika penegak hukum ini termasuk pengadilan harus objektif harus juga mampu melakukan langkah-langkah pencegahan. Langkah-langkah yang berkaitan dengan pemidanaan yang berkaitan dengan untuk meredam masalah soal korupsi," papar dia.
Lalu masalah Narkoba, di Indonesia kata dia barang haram tersebut sudah darurat nasional. Dalam setahun rata-rata 60 orang per hari tidak melihat suku dan adat direnggut. Setelah itu masalah yang lain yaitu radikalisme dan terorisme.
"Saya yakin teman-teman sekalian punya komitmen yang sama harus berani menentukan sikap siapa kawan dan lawan. Terhadap golongan yang ingin mengubah ideologi yang ingin mengubah Bhinneka Tunggal Ika. Yang ingin mengubah UU 1945 yang ingin mengubah NKRI untuk bersatu," tegas Tjahjo.
Dia pun mencontohkan salah satu contoh organisasi yang mendaftarkan ke Kemendagri yaitu Gafatar. "Sesuai dengan agamanya, sesuai silakan tetapi sebagai organisasi di RI harus punya komitmen tidak boleh punya keinginan dan gagasan untuk mengubah Pancasila Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," lanjut dia.
Tjahjo juga mengatakan bukan hanya pihak pemerintah, Tentara, dan Kepolisian yang menjaga. Tetapi semua elemen bangsa harus menjaga NKRI agar tidak terbelah.
"Kalau tidak negara ini bisa pecah. 7 Ribu lebih yang ada di negara kita ini. Kelautan kita ada di kebhinnekaan kita ini. Keberagamaan suku dan bangsa itulah yang namanya negara," tegas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kegiatan ini merangkul sejumlah daerah di Jawa Barat dan Banten.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 3 Ganjar Prabowo menegaskan relawan dan pendukung pasangan calon Ganjar-Mahfud di Tangerang Raya tidak pernah gentar untuk berjuang.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkunjung ke kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, pada Jumat (12/4) malam.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan mencoblos di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu rencananya bakal dilaksanakan siang hari di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
Baca Selengkapnya