Melihat Cara Tim SAR Evakuasi Sriwijaya SJ182 di Tengah Laut
Merdeka.com - Tim SAR melanjutkan proses pencarian dan evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di sekitar perairan Pulau Laki dan Lancang, Selasa (12/1). Di hari ke-4, Tim operasi berhasil mengangkut beberapa material padat dari lokasi.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, sejak Pukul 08.57 Wib, tim menemukan serpihan material pesawat Sriwijaya Air yang memiliki corak biru dan merah yang terbungkus kantong berwarna kuning maupun oranye. Selain itu, terlihat juga material yang nampak seperti sabuk pengaman pesawat.
©2021 Merdeka.com/bachtiarNamun demikian, kapal tipe LCVP yang ditumpangi media dari KRI Semarang tidak diperkenan untuk mendekat ke lokasi karena dikhawatirkan mengganggu operasi.
Tampak sejumlah perahu karet yang hilir mudik untuk menyerahkan hasil temuan serpihan material maupun body part pesawat Sriwijaya SJ182 ke KRI Rigel.
Disana juga terlihat beberapa personel yang mengangkut serpihan material padat yang nantinya akan diserahkan ke JICT II, posko di darat.
©2021 Merdeka.com/bachtiarSetidaknya, ada 16 kapal kecil terdiri dari 14 perahu karet dan 2 kapal LCVP 594 yang turun pada proses evakuasi dan pencarian Sriwijaya Air. Ke-16 kapal tersebut terdiri dari personel Kopaska, Marinir, Dislamair, Denjaka, Intai Amfibi (Taifib).
Dengan jumlah personel yang beragam pada setiap kapalnya mulai dari 5 hingga sekitar 14 personel untuk perahu karet yang lebih besar. Selain itu, terlihat juga di dekat lokasi KRI Rigel yang menurunkan jangkarnya di dekat titik pencarian.
Sedangkan dari kejauhan tampak beberapa Kapal Republik Indonesia (KRI) yang melokalisir lokasi sektor pencarian yang berbentuk segitiga dengan jarak yang tidak berjauahan.
©2021 Merdeka.com/bachtiarSelain itu, nampak Tim SAR yang menaruh sebuah pelampung bulat berwarna kuning sebagai penanda bila di titik tersebut ada penyelam. Kemudian, bila petugas berhasil menemukan material benda padat maupun body part, segera ditandai dengan pelampung yang lebih kecil untuk langsung diangkat ke permukaan.
Sampai dengan sekitar pukul 10.00 Wib, personel gabungan masih sibuk melakukan proses pencarian dan hilir mudik ke KRI Rigel untuk menaruh material yang berhasil di temukan baik body part maupun serpihan benda padat. Namun, terkait kondisi cuaca pagi ini, terlihat langit yang berawan dan arus ombak permukaan laut yang cukup tinggi.
©2021 Merdeka.com/bachtiar160 Penyelam Dikerahkan
TNI Angkatan Laut menerjunkan sekitar 160 penyelam yang tergabung dalam berbagai kesatuan, dalam operasi pencarian dan evakuasi Pesawat Seiwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/11) lalu.
"Total ada 160 Penyelam dari Marinir, Kopaska AL, Denjaka," sebut Laksamana Yayan Sofyan selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi Sriwijaya Air saat ditemui wartawan, di KRI Semarang, (11/1).
Dia menjelaskan secara teknis dalam melakukan proses penyelaman, para personel telah diatur untuk secara bergantian saat proses menyelam dengan jeda waktu sekitar 30 menit. Hal itu bertujuan menjaga stamina penyelam.
"Ada yang standby. Dia (personel) menyelam katakanlah 30 menit. Terus kemudian bergantian lagi, dua orang dua orang menyebar, bergantian lagi menyelam. Sehingga stamina mereka tetap bagus," jelasnya.
©2021 Merdeka.com/bachtiar
Sementara untuk malam ini para personel penyelam telah ditempatkan di sejumlah posko untuk beristirahat dan melanjutkan pencarian di esok harinya.
"Malam ini istirahat yang bekerja KRI Rigel untuk pencarian data. Semua Penyelam tidak hanya di sini, ada di darat, ada di Posko," sebutnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaTim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca Selengkapnya