Megawati percaya Imlek jadi penguat persatuan Tanah Air

Merdeka.com - Warga keturunan Tionghoa tengah merayakan Hari Raya Imlek. Perayaan ini diharapkan menjadi langkah penting untuk berlangsungnya jalinan persaudaraan di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, perayaan Imlek juga menjadi bagian jembatan persaudaraan seluruh warga, bangsa, dan menjadi cerminan prinsip kebangsaan dalam sanubari rakyat.

"Serta menjadi fundamen yang kokoh bagaimana persatuan Indonesia hadir dengan seluruh keanekaragaman yang ada," ujar Megawati, seperti dilansir Antara, Senin (8/2).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, bos partainya selalu terbayang tentang kenangan Imlek ketika menjabat wakil presiden di tahun 2003 silam. Menurut dia, Megawati bersama Gus Dur yang menduduki presiden, menyatakan hari Imlek sebagai hari libur nasional.

"Imlek dengan demikian menjadi bagian hari besar yang dihormati bersama lengkap dengan seluruh tradisi kebudayaannya. Hal ini tidak terlepas dari kepeloporan Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri," ucap Hasto.

Selain itu, kata dia, perayaan Imlek yang dilaksanakan di tengah-tengah upaya Presiden Joko Widodo mempercepat pembangunan nasional diharapkan juga menjadi momentum. Terutama untuk mengonsolidasikan seluruh kekuatan bangsa dalam satu spirit kerja tersebut.

Apalagi, tahun 2016 merupakan tahun monyet api yang dikenal semangat dan lincah. Sehingga, kondisi itu diharapkan sejalan dengan pembangunan bangsa.

"Hal ini sejalan dengan tahun 2016 sebagai tahun monyet api. Kecerdikan, kelincahan, semangat, dan api perjuangan yang disimbolkan dengan monyet api tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa ini," jelas Hasto.

"Atas dasar keseluruhan makna Imlek tersebut maka dengan senyum optimisme, Megawati mengucapkan Selamat Tahun Baru imlek, Gong XI Fa Cai," tambahnya.