Masalah kursi, dua pengurus KONI Jambi baku hantam
Merdeka.com - Dua pengurus KONI Provinsi Jambi yang sedang bertugas di sekretariat KONI, secara tiba-tiba baku hantam akibat kesalahpahaman yang berujung laporan ke pihak kepolisian oleh salah satu korban pemukulan.
Korban pemukulan, Azhari Safei yang juga pengurus KONI Jambi menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum di Jambi Senin, usai kejadian tersebut langung melaporkan kasus pemukulan oleh rekannya bernama Saipul Hasibuan ke Mapolsek Pasar, Kota Jambi.
Usai melaporkan kasus pemukulannya tersebut, Azhari kepada sejumlah wartawan mengatakan, dirinya merasa tidak ada salah terhadap terlapor dan atas kejadian itu dirinya menyesalkannya tindakan Saipul yang melakukan pemukulan terhadap dirinya yang mengakibatkan bagian kepala korban menderita luka memar.
"Saya heran hanya kerena kursi yang didudukinya di ruangan kerja menjadi masalah besar hingga dirinya teraniaya dengan dipukul oleh rekannya sendiri di salah satu ruangan kerja di KONI Jambi," kata Azhari, seperti dikutip dari Antara, Senin (16/6).
Korban mengakui, permasalahan itu terjadi akibat salah paham pelaku yang merasa bahwa korban tidak layak menduduki atau memakai kursi yang ada saat ini karena jabatan pelaku sebagai Wakil Ketua Umum KONI Jambi yang lebih tinggi dari korban.
Permasalahan ini oleh korban ditanyakan langsung kepada pelaku Saipul, namun secara tiba-tiba pelaku memukul kepala korban hingga memar dan luka. Melihat kejadian itu pengurus lainnya memisahkan perkelahian tersebut.
"Saya merasa tidak ada salah makanya melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian dan berharap bisa diproses secara hukum," kata Azhari di Mapolsek Pasar Jambi usai membuat laporan itu.
Sementara itu tidak ada satu pun pengurus KONI Jambi yang bersedia memberikan komentar atas kejadian itu.
Sedangkan pihak kepolisian membenarkan adanya laporan kasus penganiayaan yang dilaporkan oleh Azhari Safei.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa saat ini perempuan yang berkarir menghadapi tantangan dalam pembagian waktu untuk bekerja dan mengurus keluarga.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaJaringan di tangannya mengalami kematian atau tak berfungsi sehingga mesti operasi.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca Selengkapnya