Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manfaatkan Ampas Tebu, Mahasiswa ITS Ciptakan alat Penyaring Logam Merkuri

Manfaatkan Ampas Tebu, Mahasiswa ITS Ciptakan alat Penyaring Logam Merkuri Mahasiswi pencipta alat penyaring Logam Merkuri. ©2019 Istimewa

Merdeka.com - Bahaya dampak dari logam merkuri yang digunakan untuk penambangan emas, membuat sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, berupaya menciptakan sebuah alat yang dapat menyaring merkuri agar dapat didaur ulang kembali.

Alat tersebut disebut dengan metode biosorben. Alat ini terbuat dari ampas tebu yang dapat mengikat merkuri.

Alat tersebut diciptakan oleh tiga mahasiswa yang terdiri dari Vicario Baroroh, Irmariza Shafitri Caralin, dan Alvin Rahmad Widyanto. Untuk diketahui, biosorben adalah bahan yang memiliki pori-pori banyak. Sehingga proses adsorpsi (kondisi di mana sesuatu memasuki zat lain) dapat berlangsung pada dinding pori atau terjadi pada daerah tertentu di dalam partikel tersebut.

Para mahasiswa dari Departemen Kimia tersebut mengaku memilih metode biosorben karena dapat mengurangi kadar bahaya merkuri hingga 92 persen. Setelah kadar berkurang, merkuri masih dapat digunakan kembali untuk memurnikan emas.

"Proses ini efektif hingga 100 kali pemurnian," ujar Vicario, Jumat (4/1).

Proses uji biosorben merkuri tersebut dilakukan dengan menggunakan karbon aktif dari ampas tebu. Wanita yang akrab disapa Roroh itu menjelaskan, setelah ampas tebu diaktivasi oleh larutan natrium hidroksida dan hidrogen klorida, hasil aktivasinya dilanjutkan dengan adsorpsi logam merkuri.

Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kapasitas adsorpsi dan isoterm, yaitu nilai perubahan keadaan gas pada suhu yang tetap.

Berdasarkan hasil pengujian, perlakuan aktivasi ternyata memberikan perubahan ukuran pada adsorben (zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida) yang semula berukuran besar menjadi lebih kecil dan selektif.

"Ukuran kecil inilah yang membantu meningkatkan kapasitas adsorpsi terhadap merkuri," paparnya.

Menurut Roroh, pemilihan ampas tebu sebagai bahan karbon aktif sendiri bukanlah tanpa alasan. Dalam ampas tebu, kandungan selulosanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan sekam padi maupun jerami.

Dengan kandungan selulosa yang tinggi, maka akan berdampak pula pada kapasitas adsorpsi merkuri yang tinggi. Selain itu, pemilihan ampas tebu ini pun didasari oleh keberadaannya yang mudah dijumpai di masyarakat.

Melalui hasil inovasi tersebut, tim yang dibimbing oleh Endang Purwanti ini telah berhasil meraih juara pertama diajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Cosmos di Universitas Diponegoro, beberapa waktu lalu.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Belajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar

Belajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar

Belajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Minta Emak-Emak PNM Mekaar Nabung Emas, Ini Alasannya

Wamen BUMN Minta Emak-Emak PNM Mekaar Nabung Emas, Ini Alasannya

TIko menyebut ada banyak manfaat yang didapat jika pelaku usaha menabung emas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Memilukan Siswi SMP di Lampung Disekap & Diperkosa 10 Remaja Selama 3 Hari

Kronologi Memilukan Siswi SMP di Lampung Disekap & Diperkosa 10 Remaja Selama 3 Hari

Selama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras

Baca Selengkapnya
Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri

Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri

Malang betul nasib Muhyani, niat membela diri malah jadi tersangka

Baca Selengkapnya
Mengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya

Mengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya

Kapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”

Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”

Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".

Baca Selengkapnya
IPTEK adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kenali Ciri dan Dampaknya bagi Manusia

IPTEK adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kenali Ciri dan Dampaknya bagi Manusia

IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Istilah ini mencakup bidang penyelidikan ilmiah dan kemajuan teknologi yang terus berkembang.

Baca Selengkapnya