Mandi Oman, Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Purwokerto
Merdeka.com - Belasan warga Pabuaran, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengikuti tradisi mandi oman atau mandi keramas dengan batang padi. Mandi oman tersebut merupakan tradisi membersihkan diri menjelang bulan Ramadan.
Proses ritual mandi oman diawali doa dipimpin tokoh masyarakat setempat Joni Jonte. Beberapa perlengkapan dibawa, berupa oman atau jerami, kendi penyimpanan air, kain, dan gayung.
Batang padi kemudian dibakar. Abu oman dimasukkan ke dalam kendi atau baskom berisi air yang diambil dari Belik Sarung Klumbruk, tepi Sungai Pelus. Diaduk-aduk hingga menjadi hitam lalu dipakai untuk keramas.
Joni Jonte mengatakan, tradisi mandi oman ini sudah ada sejak zaman leluhur, Mandi membasuh tubuh dari ujung rambut ke ujung kaki ini sering dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadan.
"Ini adalah untuk menyucikan hati kita menghadapi Ramadan agar menjadi jiwa yang bersih dan siap menghadapi bulan Ramadan dengan segala ujian yang didapati, jiwa bersih insyaallah kuat," katanya, Jumat (24/3).
Terkait mandi oman menggunakan batang padi ini juga merupakan penanda adanya tanaman padi di tengah masyarakat, yang menandakan kemakmuran. Mandi oman juga tidak terkontaminasi zat kimia dan menyehatkan rambut.
"Jadi minyak alami kayak urang-aring bisa menghilangkan kotoran sejenis ketombe, dan menghitamkan rambut," ungkapnya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian nguri-nguri kabudayaan. "Jadi sudah mejadi hal yang biasa mandi padusan sendiri," tutupnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaSelain dengan cara melihat hilal untuk menetapkan Bulan Ramadan, di Gorontalo memiliki tradisi yang unik dan berlangsung secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaBedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Baca Selengkapnya