Magnet Keindahan Alam Pulau Biawak dan Potensi Wisata di Indramayu
Merdeka.com - Pulau Biawak yang ada di Kabupaten Indramayu dinilai potensial menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. Namun untuk merealisasikannya, ada sejumlah pembenahan yang harus dilakukan di sektor infrastruktur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik, menyebut pulau yang memiliki luas 150 ha itu memiliki ekosistem alam yang menunjang untuk menjadi sebuah tempat wisata unggulan.
Pulau tersebut menjadi habitat dari ratusan Biawak dengan suasana alam didominasi 80 persen mangrove, 20 persen campuran hutan pantai. Di kawasan itu pun terdapat mercusuar yang dibangun pada tahun 1872.
Pulau Biawak juga bisa menjadi kawasan wisata minat khusus berupa diving (menyelam) karena terumbu karang masih terjaga. Dedi bahkan sesumbar bahwa pulau ini tidak kalah dengan Pulai Nusa Penida yang terletak di sebelah tenggara Bali.
"Dengan semua potensi itu, tentu ini sangat bisa kami akselerasi promosinya sampai tingkat nasional hingga internasional," katanya saat dihubungi, Selasa (23/4).
Sejauh ini, wisatawan yang kerap mengunjungi didominasi warga Indramayu dan sekitarnya, seperti Cirebon, Kuningan. Ada juga dari wilayah Jakarta, sebagian dari Jawa Tengah dan turis asing. Meski tak rinci terkait angka kunjungannya, namun ia menilai belum terlalu maksimal.
Dedi mengakui ada beberapa hal yang harus dibenahi untuk merealisasikan akselerasi kunjungan, terutama perbaikan aksesibilitas dan fasilitas penunjang.
"Dalam kunjungan saya ke sana (Pulau Biawak) kemarin itu ada beberapa hal yang jadi catatan. Jarak tempuh bagi pengunjung itu menyebrang sepanjang 40 km. Kalau menggunakan perahu biasa 4 jam, kalau menggunakan speedboat 1,5 jam," katanya.
Dari catatan itu, pranata infrastruktur sarana transportasi harus ditambah dengan kapal yang daya tampung yang banyak. Lalu, perbaikan pun berlaku untuk trestle (tempat berlabuh kapal).Di dalam pulau, Dedi menyoroti kualitas homestay dan sarana penunjang bagi wisatawan, seperti jalan setapak maupun papan informasi.
"Kapal yang besar tidak bisa langsung berlabuh. Harus dibangun tambatan perahu. Homestaynya perlu diperbaiki, dan jalan setapak untuk pengunjung juga harus ada," ucapnya.
Saat ini, pihaknya sedang menyusun masterplan perbaikan pulau. Ia menargetkan, paling tidak tahun 2020 upaya pembenahan sudah bisa dilakukan, baik oleh investor atau Pemprov Jabar maupun Pemkab Indramayu.
"Yang jelas, ini kan berhubungan dengan alam. Semua rencana perbaikan fasilitas dan pembenahan sarana di Pulau Biawak akan melibatkan pemerhati lingkungan. Jangan sampai upaya perbaikan justru merusak alam yang disana," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaPantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau
Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaSisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaTaman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.
Baca SelengkapnyaBukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai
Tanaman purba ini berasal dari Zaman Greensand Bawah. ketika terjadi kenaikan air laut secara besar-besaran ke daratan.
Baca Selengkapnya7 Wisata Mangrove di Indonesia, Sajikan Pemandangan Alam Hijau yang Asri
Hutan mangrove memiliki fungsi penting dalam menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya