Lumpur Meluap Bikin Jalan di Depok Macet, Pasha Ungu Protes
Merdeka.com - Semburan lumpur dari proyek galian kabel PLN terjadi di Jalan Raya Gandul, Cinere, Depok. Akibatnya, jalan menjadi macet, sehingga artis Pasha Ungu pun protes dan turut mengatur lalu lintas.
Ketua RT setempat, Handoko mengatakan, semburan air bercampur lumpur terjadi sejak dini hari. Awalnya lumpur tidak terlalu banyak meluap, tapi lama-kelamaan luapannya semakin banyak.
"Luapannya mulai terjadi dari jam 03.00 WIB. Sekitar jam 08.00 WIB makin gede. Awalnya ada semburan di sebelah sana. Karena makin kenceng semburannya, sampai ke jalan deh," katanya, Rabu (31/8).
Handoko mengatakan, proyek tersebut milik PLN. Dia mengaku tidak diajak pihak PLN berkoordinasi mengenai pekerjaan itu.
"Ini kerjaan PLN. Kita juga sudah koordinasi sama mereka untuk menangani ini. Sebelumnya saya nggak pernah diajak untuk koordinasi pengerjaan ini karena alasannya bukan di wilayah saya. Tapi kalau sudah kayak gini, warga saya juga terkena imbasnya,” ujarnya.
Lurah Gandul Nyai Aliyah mengatakan, pihak PLN yang mengetahui teknis pengerjaan itu. Dia mengatakan, semburan lumpur itu sudah ditangani. "Sebenarnya teknisnya PLN, seharusnya pengerjaannya mereka yang tahu. Kalau kita soal masalah yang diakibatkannya. Tapi untuk saat ini sudah ditangani oleh PLN, Alhamdulillah sudah ada tindak lanjut. Saya minta maaf kepada warga, PLN juga sudah minta maaf atas gangguan dari penggalian ini," katanya.
Pasha Ungu Atur Lalu Lintas
Akibat kemacetan di jalan, artis Sigit Purnomo alias Pasha Ungu turun ke jalan. Dia ikut mengatur lalu lintas karena geram akibat kemacetan yang panjang.
Menurut Pasha, pekerjaan itu dilakukan tanpa prosedur sehingga berdampak pada lingkungan. "Katanya ada perbaikan pipa di sisi jalan (utilitas), tapi kalau saya lihat pelaksanaan di lapangan tidak sesuai prosedur atau tidak pakai aturan, jadi dampaknya macet panjang dari dua arah," katanya.
Dirinya sampai turun ke jalan karena tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas. Padahal kondisi jalan sangat macet parah.
"Petugas proyek di lapangan saya lihat tidak ada upaya mengatur alur lalu lintas, jadi saya turun menanyakan dan meminta supaya unit alat berat penggali selokan itu (ekskavator kecil) dipinggirkan dulu supaya kendaraan dari dua arah itu bisa lewat minimal bergantian karena jalan di situ kurang lebar. Nah kalau tadi situasinya stuck nggak bisa jalan ya saya turun ngecek situasi,” ujarnya.
PLN Minta Maaf
Terpisah, PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi di Jalan PLN Raya Gandul yang diakibatkan proyek kabel SKTT 150kV Gandul-Kemang sebagai bagian dari perkuatan sistem kelistrikan pada Rabu (31/8) pagi tadi.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat dan pengguna jalan yang berada di sekitar Jalan PLN Raya atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh pekerjaan PLN, kami dari PLN akan segera melakukan pembersihan jalan dan area lain yang terdampak secepat mungkin," kata General Manager PLN UIT JBB Erwin Ansori.
Para pengguna jalan sementara ini diimbau untuk tidak melalui Jalan PLN Raya untuk mengurangi kemacetan dan mempercepat proses pembersihan jalan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaDugaan penggelembungan suara yang terjadi di Depok memicu protes dan unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi temui preman yang lakukan pemalakan pekerja proyek perbaikan jembatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Depok Hujan Disertai Angin Kencang, Baliho 10 Meter Roboh Menimpa Mobil
Baca SelengkapnyaJumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca Selengkapnya