Lima Tenaga Medis di Bekasi Terpapar Virus Corona
Merdeka.com - Sebanyak tiga perawat dan dua dokter yang bertugas di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bekasi terkonfirmasi terinfeksi virus corona. Mereka sekarang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumahnya.
"Penyebab terpaparnya dari mana masih ditelusuri," kata Juru bicara pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah pada Kamis (16/4).
Kelima tenaga medis itu sehari-hari bertugas di Puskesmas Wanasari di Kecamatan Cibitung dan Puskesmas Mangunjaya di Kecamatan Tambun Selatan. Saat ini, dua perawat dan satu dokter menjalani isolasi mandiri. Sedangkan, satu dokter dan satu perawat dirawat di rumah sakit di Bekasi dan Jakarta.
"Semuanya kondisinya stabil," ucap Alamsyah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, jumlah kasus positif Covid-19 sekarang mencapai 50. Rinciannya 14 sembuh, delapan meninggal dunia, 13 dirawat di rumah sakit, sedangkan 15 isolasi mandiri di rumah.
Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan sebanyak 1650, pasien dalam pengawasan 514, orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 159. Pemerintah berharap dengan diberlakukannya PSBB, penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
10 Titik Dapur Umum Didirikan
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menetapkan sebanyak enam kecamatan diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maksimal karena tingginya angka kasus Covid-19. Karena itu, di enam wilayah tersebut didirikan sebanyak 10 dapur umum.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, keenam kecamatan itu antara lain Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Pusat. Keenam wilayah sekarang disebut sebagai zona merah karena sebarannya telah merata.
"Dapur umum didirikan di enam kecamatan yang masuk zona merah, dengan tujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar selama masa PSBB di Kabupaten Bekasi," kata Eka di Cikarang pada Kamis (16/4).
Dia mengatakan, setiap hari ada aktivitas memasak di dapur umum. Hasil produksinya kemudian dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Pembagiannya, kata dia, melibatkan pengurus lingkungan yang memahami wilayah.
"Kami sudah memiliki data dari Kepala Desa, RW maupun RT untuk mengantarkan kerumah masing-masing. Jadi tidak akan ada titik kerumunan masyarakat setiap pembagian nasi bungkus," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaBaskoro Wicaksono akhirnya bertemu pasangan hidup baru setelah istri pertamanya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya