Liburan di rumah nenek, remaja tewas usai berenang di Tanjung Mutiara
Merdeka.com - Satu dari dua remaja di Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tewas tenggelam usai berenang di objek wisata Tanjung Mutiara pada Minggu sore (24/6).
Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.con, remaja berusia sekitar 15 tahun tersebut bernama Fikri Fikrurrahman Pratama. Sebelum tewas, dirinya berenang bersama sang kakak, Aditya Pratama (18) di kawasan yang terlarang untuk mandi karena dalam.
Belakangan diketahui keduanya mengisi liburan di kediaman sang nenek yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat berenang, sejumlah masyarakat sudah melarang keduanya mendekati areal terlarang tersebut.
Namun takdir berkata lain bagi Fikri. Dirinya harus berpisah selamanya dengan sang kakak dan keluarganya lantaran diduga tak mengindahkan peringatan warga tersebut.
"Untuk memudahkan pencarian, kami menggunakan kompresor udara. Jenazah ditemukan di pinggir danau tidak jauh dari lokasi hilangnya remaja tersebut," ucap Satuan Tugas (Satgas) Bencana Nagari Batu Taba usai pencarian.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Padang Panjang, Kompol Arifin Daulay yang ikut turun ke lokasi kejadian menyebut bahwa pencarian korban memakan waktu hampir satu jam lamanya.
"Usai ditemukan, jenazah korban langsung dilarikan ke RSUD Ali Hanafiah untuk dilakukan visum. Jenazah sudah disemayamkan di kediamannya yang berada di Mandiangin Koto Selayan (MKS), Kota Bukittinggi, Sumatera Barat," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca SelengkapnyaPria ini sudah 20 tahun merantau dan belum pernah pulang.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya10 tahun merantau dan tak mudik, pria ini beri kejutan orang tua.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya