Lempari KA Solo Bengawan, 3 siswa SMP ditangkap
Merdeka.com - Tiga orang remaja ditangkap oleh petugas pengamanan PT KAI (Kereta Api Indonesia) Daop 6 Yogyakarta, usai melempari KA Solo Bengawan. Pelemparan dilakukan terhadap KA Jurusan Stasiun Solo Purwosari-Pasar Senen itu, terjadi di lintasan Stasiun Sentolo-Stasiun Rewulu, pada Jumat (3/6), sekitar pukul 15.45 WIB.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan, ketika mengetahui pelemparan, masinis KA Bengawan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan satpam Stasiun Rewulu. Setelah menerima laporan, unit Pengamanan Daop 6 langsung bergerak menelusuri pelaku pelemparan, dan menangkap para pelaku.
"Tindakan pelemparan batu ini merupakan perbuatan iseng anak-anak di saat musim liburan sekolah. Namun kami tetap melakukan tindakan tegas terhadap aksi ini, karena perbuatan ini sangat berbahaya dan perlu ditangani secara serius," ujar Eko, Minggu (5/6).
Eko menambahkan, Unit Pengamanan Daop 6 telah melaporkan tindakan anak-anak tersebut kepada orang tua masing-masing. Pihaknya juga memanggil para orang tua ke Stasiun Rewulu untuk memberikan pengertian, supaya orang tua mau memberikan pembinaan mengenai tindakan anak-anak tersebut.
"Menjelang Ramadan, kami mewaspadai potensi aksi pelemparan batu yang biasanya akan meningkat. Banyak anak-anak seringkali bermain atau berkumpul di sekitar rel, pada saat setelah sahur dan menunggu waktu berbuka puasa. Kami sudah membentuk tim penyuluh kepada masyarakat untuk tindakan preventif, juga tim khusus untuk menindak dan menangkap oknum pelempar batu, dengan melakukan penyamaran dan penjagaan di sepanjang lintasan kereta api. Terutama di titik rawan aksi pelemparan," tutur Eko.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang sedianya dimulai pukul 08.00 WIB, namun ada beberapa pihak yang diketahui datang sedikit terlambat.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaFaqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca SelengkapnyaMereka tampil begitu memukau bak seorang petugas Paskibraka.
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya