Ledakan Bom Tas di Bengkulu Terkait Permasalahan Pilkades, Bukan Aksi Teroris
Merdeka.com - Bom dalam tas meledak di Desa Padang Serunian, Kecamatan Semindang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Satu orang terluka akibat kejadian ini. Polisi pun tengah mengusut kasus ini.
Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Sudarno mengatakan, sejauh ini pihaknya tak mengedus keterlibatan jaringan teroris dalam kasus ini.
Menurut analisa di lapangan, motifnya condong ke persaingan di pemilihan Kepala Desa.
"Kasus ini terjadi dugaan ada permasalahan saat pilkades, tetapi kami tetap melakukan penyelidikan terhadap semua kemungkinan," kata dia saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (11/1).
Bom itu meledak pada Sabtu pagi dan satu orang dilaporkan terluka akibat kejadian ini. Polisi menyatakan, bom di Bengkulu berdaya ledak rendah.
"Ledakan low explosive karena tidak ada kerusakan di tempat kejadian perkara," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Sudarno saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (11/1/2020).
Sudarno menerangkan kronologi kejadian. Saat itu pemilik rumah, Halidin menemukan sebuah tas di depan pintu.
"Setelah dibuka tasnya tiba-tiba meledak," ujar dia.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di kakinya.
"Serpihan bom mengenai kedua kakinya," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca Selengkapnyawarga panik karena suara ledakan terus terjadi. Petugas masih di lapangan.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini masih memburu keberadaan sopir bus.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnya