Latihan Berujung Maut, Seorang Pesilat di Banyuwangi Tewas Usai Ditendang
Merdeka.com - Seorang pesilat remaja di Kabupaten Banyuwangi, meninggal dunia usai mengikuti latihan di perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Diduga pemuda tersebut meninggal setelah ditendang dalam sebuah sesi latihan oleh pelatihnya sendiri.
Insiden nahas tersebut terjadi pada Kamis (9/6). Saat itu, korban berinisial MAA (18) sedang melakoni latihan bersama 11 rekan lainnya di rumah pelatih berinisial RAS (18) di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.
MAA meninggal terkena tendangan RAS. Korban sempat mengeluh kesakitan, kemudian dibawa ke Puskesmas Kesilir.
"Usai terkena tendangan itu korban ambruk lemas dan mengeluhkan nyeri di bagian dadanya. Korban sempat diberi pertolongan namun masih mengeluh sakit, sehingga oleh rekan dan pelatihnya dibawa ke Puskesmas Kesilir," kata Kapolsek Siliragung AKP Abdur Rohman, Kamis (9/6).
Nyawa korban tidak bisa terselamatkan. Pesilat MAA meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Kesilir.
Selanjutnya si pelatih mencoba untuk mengabari pihak keluarga. Mendengar MAA telah meninggal akibat tendangan RAS, orang tua korban melaporkan insiden ini ke Kepolisian.
"Setelah itu pihak pelatihan mengabari keluarga korban. Keluarga yang tidak terima selanjutnya melapor ke Polsek Siliragung," ujarnya.
Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani unit PPA Polresta Banyuwangi, sejumlah saksi termasuk pelatih masih dimintai keterangan.
"Sedangkan jenazah korban saat ini dibawa ke RSUD Blambangan guna kepentingan autopsi," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaKasus kekerasan diduga melibatkan dua perguruan silat kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaSosoknya nampak beraksi dengan para prajurit dan kowad. Rupanya, eks Kasad itu mengaku bakal fokus mengembangkan latihan bela diri.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca Selengkapnya