Laksamana Yudo Margono Telusuri Pensiunan TNI Beking Mafia
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berjanji akan menelusuri temuan pensiunan TNI yang menjadi beking tambang ilegal. Informasi tersebut sebelumnya diungkap oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Yudo mengatakan, banyak instrumen di internal TNI untuk melakukan penelusuran.
"Nanti kita cek dulu, kita punya POM TNI, punya POM angkatan masing-masing, punya intel, punya dispamal, dinas pengamanan angkatan darat, punya sintera," ujar Yudo di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).
Yudo mengaku akan menegakkan reformasi birokrasi. Ia janji akan membersihkan internal TNI masalah mafia.
"Tentunya dengan adanya info seperti itu kita cek dulu, saya sudah sampaikan reformasi birokrasi dan organisasi tentunya harus bersih semua," katanya.
Sebelumnya Mahfud mengungkap banyak pensiunan TNI yang menjadi beking mafia tambang ilegal. Tetapi, ia tidak menyebut nama sosok yang dimaksud. Mahfud bilang hal tersebut sudah lama terjadi.
"Yang begitu tuh sudah lama, kemarin saya tanya kepada Sesmenko ini itu tentara kalau udah pensiun punya kekuatan apa pak? Waduh laporan saya tuh banyak membeking orang, membekingi mafia, jenderal ini lah, jenderal itu," katanya dalam jumpa pers catatan akhir tahun 2022 di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (15/12).
Dia meminta mafia maupun bekingnya ditindak. Mahfud heran mengapa seorang tentara masih bisa menggunakan kekuatannya setelah pensiun.
"Kalau begitu saya bilang, ambil. Saya sampaikan ke polisi, ambil dong, orang udah pensiun kok masih ini, lalu mau menggunakan apa? Mungkin sebentar lagi akan ada pengumuman tersangka," ungkapnya.
Mahfud tidak ingin mafia menguasai sebuah lahan tanpa izin. Imbasnya masyarakat setempat dirugikan.
"Saya bilang ke Poldanya jangan dibiarkan dong kayak gini menguasai sebuah kompleks swasta tanpa izin tanpa surat resmi, memungut uang dari masyarakat," ujarnya.
Dia ingin kasus tambang atau tanah ilegal segera dibuka dan diselesaikan. Jika takut untuk bertindak, Mahfud menerangkan, maka persoalan ini tidak akan selesai.
"Nah yang begitu tuh saudara yang kita saya pak Kapolri, pak Panglima berkomitmen untuk menyelesaikan ini," ucapnya.
"Mari yang lama lama tuh mulai dibuka aja, kalau diambangkan karena takut, kapan selesai. Nah itu yang saya maksud tidak usah menyebut orang tidak boleh," tutup Mahfud.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen Yudi Abrimantyo sebelumnya menjabat Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Kabainstrahan) Kemenhan.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengabulkan permintaannya dan penahanan tersangka Anandira
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaAHY yakni memberantas serta menggebuk mafia tanah tanpa harus takut.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan kebijakan impor alutsista bekas mempunyai risiko besar bagi sistem pertahanan dan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca Selengkapnya