Lahan Terbakar di Musi Banyuasin Diprediksi Ratusan Hektare
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, belum juga padam. Diperkirakan lahan yang sudah terbakar mencapai ratusan hektare.
Kabid Penanganan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Badan Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, kebakaran terjadi di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lincir. Api terdeteksi pagi tadi melalui patroli udara dengan kondisi cukup tebal dan belum terlihat api.
"Awalnya tidak ada api, ternyata barulah muncul api. Memang begitu sifat lahan gambut," ungkap Ansori, Rabu (14/8).
Lantaran lahan yang kering membuat api cepat membesar. Awalnya dari lahan masyarakat, akhirnya menjalar ke lahan perkebunan milik sebuah korporasi.
"Belum ada kesimpulan, tapi dari informasi tim di lapangan lahan yang terbakar diperkirakan ratusan hektare," ujarnya.
Saat ini, kata dia, tim darat dan udara masih berjibaku memadamkan api. Tiga unit helikopter dikerahkan dengan cara penyiraman dari udara atau water bombing.
"Api masih belum padam tapi tim belum berhenti memadamkan. Ketersediaan air dan jauhnya lokasi menjadi kendala pemadaman," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apabila dilihat dari periode lebaran tahun sebelumnya, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 12,97 persen atau naik sebanyak 714.794 kendaraan.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaArus balik pemudik belum menunjukkan lonjakan di Pelabuhan Bakauheni.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnya