Kubu Novel sebut laporan Dirdik KPK ingin alihkan kasus penyiraman
Merdeka.com - Pihak Polda Metro Jaya hingga kini belum juga mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Namun, polisi justru lebih gencar mengungkap laporan Direktur Penyidik KPK Brigjen Aris Budiman terhadap Novel.
Menanggapi hal tersebut Tim Advokasi Novel menilai, polisi sepertinya berusaha mengalihkan isu atas kasus tersebut. Sebab, kasus teror penyiraman air keras yang sudah berjalan lima bulan belum temukan titik belum terang.
"Kami melihat laporan (Aris Budiman) terhadap Novel justru ingin mengalihkan isu kekerasan terhadap Novel Baswedan," kata anggota tim advokasi Alghiffari Aqsa saat dikonfirmasi, Rabu (13/9).
Menurut Aqsa, kasus yang menimpa Novel hingga matanya mengalami kerusakan belum ada perkembangan.
"Tidak ada perkembangan sama sekali. Tidak ada Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) terbaru juga kepada pelapor. Juga kepada korban atau keluarga," tegasnya.
Dalam hal ini, ia mempertanyakan kenapa polisi justru gencar usut laporan Aris Budiman. Menurutnya, kemungkinan besar kasus penyiraman air keras dibekingi oleh petinggi kepolisian.
"Aneh, kenapa kasus pencemaran nama baik lebih besar isunya dibandingkan kasus kekerasan terhadap Novel dan terlibatnya jenderal-jenderal di kepolisian. Dan kami tim advokasi masih menunggu sikap Jokowi terkait TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta)," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca Selengkapnya