Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi Penemuan CVR Lion Air JT610 di Kedalaman 30 Meter

Kronologi Penemuan CVR Lion Air JT610 di Kedalaman 30 Meter Penyerahan CVR Lion Air JT610 ke KNKT. ©Liputan6.com/Adi Anugrahadi

Merdeka.com - Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 berhasil ditemukan oleh penyelam komando pasukan katak (Kopaska) dan Dinas penyelam bawah air (Dislambair) I dari Tim Komando Armada (Koarmada) I. CVR tersebut berada di kedalaman 30 meter di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Kapushidrosal Laksamana muda TNI Harjo Susmoro menceritakan pihaknya hanya diberi batas waktu 15 hari karena waktu CVR 25 hari. Tim dibagi dua. Masing-masing menyelam selama tujuh hari. Harapannya tujuh hari pertama sudah ditemukan.

"Di luar dugaan musim hujan tiba. Cuaca kurang bersahabat visibility sangat rendah ditambah lagi kendala teknis," ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (14/1)

Meski menemukan kendala, TNI AL, Basarnas, PUSHIDROSAL, Armada l, DIROPSSURTA, KADISLAMBAIR, DANSATPASKA, sepakat bahwa pencarian terus dilanjutkan. Targetnya, CVR harus ditemukan. Segala daya dan upaya dikerahkan. "Semua bersepakat bahwa ini harus ketemu," tegasnya.

Tim berangkat menggunakan KRI SPICA. Alat yang dikerahkan dalam pencarian mulai dari magnetometer, sidescan sonar, multibeam sonar, alat penyedot lumpur. Ditambah alat dari KNKT yakni Remotely Operated Vehicle (ROV) dan ULB locator. Ini untuk mengetahui kondisi tanah di dalam air dan lapisan dasar laut. Lokasi pencarian difokuskan. Namun masih sulit karena sinyal PING dari CVR lemah.

"Namun dengan kekuatan dan kesungguhan dan heroik penyelam penyelam andal dengan ke dalam 33 meter akhirnya memberikan gambaran posisi yang hampir pasti," jelasnya.

penyerahan cvr lion air jt610 ke knkt

Akhirnya, Senin (14/1) tepatnya pukul Jam 08.40 WIB CVR ditemukan. Ini berdasarkan asumsi bahwa CVR pasti berada di sekitar Crash Survivable Memory Unit (CSMU).

"Kita angkat puing dan penyemprotan lumpur ketebalan 30 centimeter. Kita mengetahui di bawah lumpur tidak mungkin di atas lumpur. Kemungkinan pertama tidak ditemukan karena banyak puing. Setelah bersihkan baru ketemu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono melanjutkan, KRI SPICA berangkat dari Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Selasa (8/1) dengan keseluruhan personel sebanyak 84. Terdiri dari 55 awak kapal, 3 spesialis dari PUSHIDROSAL, 18 penyelam dari DISLAMBAIR dan SATPASKA, dan 8 personel KNKT. "Operasi ini bertujuan untuk mencari CVR dan jenazah," ujar Soerjanto di tempat yang sama.

Dia menuturkan, operasi ini melanjutkan sebelumnya yang selesai pada 29 Desember 2018. Langkah awal pencarian dimulai dengan menuju koordinat Signal Under Water Locaror Beacon (ULB) yang sudah diidentifkasi pada operasi sebelumnya.

"Dengan ditemukannya CVR maka selanjutnya akan diproses 'black box' milik KNKT melalui proses pengeringan. Pembersihan dan selanjutnya pengunduhan data. Dari data CVR diharapkan akan melengkapi data investigasi KNKT. Prosesnya tiga hari sampai lima hari kita harapkan bisa memabaca data ini," jelasnya.

Reporter: Ady Anugrahadi

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
⁠Ancaman Perang dari Serangan Udara, Poltekad Bikin Sendiri Drone Burung, Kolonel Nur Rachman 'Mendukung Untuk Pengintaian'

⁠Ancaman Perang dari Serangan Udara, Poltekad Bikin Sendiri Drone Burung, Kolonel Nur Rachman 'Mendukung Untuk Pengintaian'

Poltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan

Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).

Baca Selengkapnya
Kronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta

Kronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta

Kronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Letkol Atang Sendjaja, Prajurit Kebanggan Jawa Barat yang Namanya Dijadikan Lapangan Terbang di Bogor

Kisah Letkol Atang Sendjaja, Prajurit Kebanggan Jawa Barat yang Namanya Dijadikan Lapangan Terbang di Bogor

Atang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.

Baca Selengkapnya

"Teknologi Canggih: Air Laut Bisa Diminum dengan Mudah Hanya dengan Sentuhan Tombol!"

Alat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.

Baca Selengkapnya
Gagah Berkacamata Hitam, Jenderal Bintang 4 TNI Polri Sama-Sama Lulusan 91 Kompak Pantau Situasi dari Heli

Gagah Berkacamata Hitam, Jenderal Bintang 4 TNI Polri Sama-Sama Lulusan 91 Kompak Pantau Situasi dari Heli

Momen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.

Baca Selengkapnya
Pesawat Kargo Smart Air Juwata Tarakan-Binuang Hilang Kontak

Pesawat Kargo Smart Air Juwata Tarakan-Binuang Hilang Kontak

Basarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri

Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri

"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo

Baca Selengkapnya
86.437 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan 2024, Pelanggar Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm SNI

86.437 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan 2024, Pelanggar Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm SNI

Polri mencatat pelanggar ditilang menual 73.064 pengendara dan 15.373 melalui sistem tilang elektronik atau ETLE.

Baca Selengkapnya