Korban lift anjlok di RS Fatmawati alami retak tulang betis
Merdeka.com - Sebuah lift pengunjung dari lantai III ke lantai I di Gedung Rawat Inap Teratai RS Fatmawati anjlok. Setidaknya terdapat 11 orang di dalam lift saat peristiwa nahas itu terjadi.
Direktur Utama RS Fatmwati dr. Andi Wahyuningsing Attas menjelaskan 5 dari 11 korban langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat.
"Dari lima orang tersebut dua orang mengalami lecet. Satu orang keseleo pada kaki. Satu orang cedera kepala ringan dan satu orang retak tulang betis," ujar Andi saat konferensi pers di RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (20/6).
Sedangkan, lanjut Andi, enam orang lainnya dalam kondisi stabil. "Semalam dari lima orang tersebut menjalani pengobatan dan perawatan. Empat orang sudah pulang tadi malam. Dan satu orang dirawat yang retak tulang betis untuk observasi. Hari ini bisa pulang. Jadi artinya pasien bisa pulang semua," jelasnya.
Pihak rumah sakit, tambah Andi, juga membebaskan seluruh biaya pengobatan para korban.
"Semua biaya pengobatan dan perawatan insiden ini adalah tanggung jawab RS Fatmawati," tuturnya.
Andi juga mengatakan jika seluruh pihak keluarga korban sudah menerima musibah tersebut dengan legowo dan tidak menunutut apapun.
"Seluruh keluarga menerima bahwa ini adalah musibah kejadian di RS dan bisa mengerti," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaSebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaPenyebab pertengkaran keduanya belum diketahui. Kasus mutilasi ini masih diselidiki
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnya