Konsep regrouping di Sukabumi bikin sekolah sering juara nasional
Merdeka.com - Pemerintah Sukabumi telah berhasil menjalankan program regrouping dalam bidang pendidikan. Dengan konsep itu, masalah seperti tidak meratanya jumlah murid serta kurangnya tenaga pendidik dapat teratasi.
Sejatinya, sampai tahun 1999 penyebaran jumlah murid di Kota Sukabumi tidak merata di setiap Sekolah Dasar Negeri. Tak hanya itu, 41% infrastruktur sarana belajar SD tak memadai. Hal tersebut, diperparah dengan jumlah guru kelas yang sedikit. Namun, kini dengan regrouping masalah tersebut sudah tidak ditemukan lagi.
Menurut Wali Kota Sukabumi, Mohammad Muraz menjelaskan dengan Konsep penggabungan sekolah dasar ini, dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan efisiensi anggaran. Dengan begitu, masalah kekurangan guru kelas dan guru penjaskes dengan upaya pemanfaatan kelebihan guru agama dapat terselesaikan. "Jadi, ada tujuh sekolah yang kami jadikan satu, tentunya baik murid dan guru akan seimbang jumlahnya" kata Muraz.
Lebih lanjut, Muraz yang kala itu masih menjadi Sekretaris Daerah menceritakan, dahulu untuk satu SD muridnya hanya berjumlah 10 orang sedangkan gurunya dapat mengajar hingga enam kelas. Tentu dalam kondisi tersebut kegiatan belajar dan mengajar sangat tidak kondusif.
Pada dasarnya, regrouping/merger merupakan penggabungan beberapa sekolah yang kurang efektif menjadi satu sekolah yang representatif. Kemudian, peningkatan standardisasi sarana prasarana yang didukung dengan terpenuhinya tenaga pendidik dengan anggaran operasional yang memadai.
Dengan konsep regrouping, guru dapat mengajar muridnya dengan fokus, karena guru tersebut hanya mengajar satu kelas. Sedangkan keuntungan anak didik, mendapatkan fasilitas yang bagus serta teman sekolah yang bertambah. "Kami membangun sekolah regrouping, dengan kualitas yang sangat bagus," kata Muraz.
Saat ini, setelah di regrouping dari total 106 SD yang ada menjadi 43 SD saja. Sekolah telah mengalami penggabungan akan diberi nama Cipta Bina Mandiri (CBM) yang diproyeksikan sebagai sekolah unggulan.
Salah satu sekolah yang mengalami regrouping yaitu SDN Surya Kencana CBM, di Leutik, Kota Sukabumi. Sekolah tersebut sudah menyabet beberapa gelar nasional yaitu Juara Nasional Sekolah Sehat (UKS) dan di bidang lingkungan yakni Adhiwiyata Utama. Uniknya, semua sekolah CBM di Sukabumi selalu dapat juara nasional tiap tahunnya. "Tiap tahun kita menang, hanya ganti nama sekolahnya saja, contohnya SDN Dewi Sartika CBM, atau SDN Pakujajar CBM, dan SDN Baros Kencana CBM," tutur Muraz.
Ia menambahkan, akibat sering mendapatkan juara nasional, SDN Surya Kencana sering dijadikan bahan studi banding beberapa sekolah dari luar daerah. Untuk itu Pemkot Sukabumi, mengeluarkan payung hukum yang tertuang dalam SK Walikota no. 421.2/SK.55 P&K/1999 tentang Pembentukan Tim Penggabungan Sekolah Dasar Tingkat Kotamadya Daerah, Tingkat II Sukabumi dan Tingkat Kecamatan. "Hal ini dilakukan supaya dapat diteruskan oleh pemimpin selanjutnya," pungkasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnya5 orang ini rayakan 40 tahun kelulusan dengan berdiri di atas Gunung yang memiliki nama yang mirip dengan nama SMA mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaSalah satu dari sekian banyak ulama dari Tanah Minangkabau pendiri organisasi Islam serta memperjuangkan sistem pendidikan di Sumatra Barat.
Baca Selengkapnya