Kongkretnya Jokowi ingin memajukan sepak bola Indonesia

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai konkret ingin memajukan sepak bola Indonesia. Memang masih banyak yang perlu dibenahi dalam sepak bola Tanah Air itu sendiri.

Jokowi pun memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai percepatan pembangunan sepak bola nasional di Kantor Presiden, Jakarta. Jokowi menegaskan pemerintah akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepak bola nasional.

"Kita semua melihat bahwa sepak bola merupakan olah raga yang digemari masyarakat, namun juga sepak bola bisa menyatukan bangsa kita. Walaupun sempat vakum di laga internasional namun prestasi garuda pada laga final AFF merupakan sebuah prestasi untuk momentum untuk kebangkitan sepak bola nasional kita. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepak bola nasional kita," ujar Jokowi.

Guna mempercepat pembangunan sepak bola nasional, Jokowi meminta pembinaan sepak bola dilakukan sejak dini. Pembinaan sepak bola juga didorong masuk dalam setiap jenjang pendidikan.

"Karena itu, di sini kita mengundang menteri pendidikan dan kebudayaan juga di perguruan tinggi Mendikti. Ini harus jadi perhatian bersama baik pembinaan secara berjenjang di sekolah, memperbanyak sekolah-sekolah sepak bola, maupun menggalakkan kompetisi usia dini," kata dia.

Di sisi lain, dia juga meminta agar dilakukan pembenahan secara total terhadap sistem dan tata kelola kompetisi sepak bola nasional. Dengan begitu, sepak bola nasional menjadi lebih kompetitif, dan berkualitas.

"Kita meyakini bahwa sepak bola Indonesia ke depan akan lebih baik lagi," ucap dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta dilakukan pembenahan manajemen klub sepak bola. Berikutnya penyiapan infrastruktur stadion atau tempat latihan yang memenuhi syarat.

"Saya minta ke Menteri Pemuda dan Olahraga agar lapangan sepak bola di kampung-kampung, di desa-desa agar diperbaiki dan dijaga, dipertahankan sebagai ruang publik masyarakat. Jangan sampai lapangan tersebut dialihfungsikan untuk yang lain apalagi untuk kepentingan komersial dan sudah seharusnya jumlah lapangan justru semakin diperbanyak," pungkasnya.

Sementara itu, enteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan pemerintah akan membangun 1.000 lapangan sepakbola per tahun di desa. Program ini akan melibatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

"Sesuai dengan arahan bapak presiden pada ratas (mengenai percepatan pembangunan sepakbola nasional) tadi, ada komitmen yang harus dikawal bersama sejak pembinaan usia dini, pembenahan infrastruktur, hingga pemenuhan pelatih berlisensi," jelas Imam.

Mengenai pembinaan sepakbola di sektor pendidikan, akan didorong dalam kurikulum ekstrakulikuler. Dengan begitu, diyakini pembangunan sepakbola nasional akan tercapai.

Guna mengoptimalkan pembangunan sepakbola nasional, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk pelatihan wasit dan pelatihan sejumlah tenaga olahraga lain di 2017 ini. Namun belum diketahui nominal anggaran yang dimaksud.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, Presiden Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharini membuat tim gabungan untuk mendukung pembangunan sepakbola nasional.

"Tim gabungan itu melibatkan seluruh lembaga bersama dengan KONI, dan PSSI untuk mempersiapkan strategi, langkah, dan sebagainya," kata Pramono.

Selain itu, Jokowi juga meminta Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Menpora, Menteri BUMN, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan untuk membuat kantor PSSI.

"Tadi Ketum PSSI di awal presentasinya memperlihatkan kantor PSSI Timor Leste dan Afganistan yang kondisinya jauh lebih baik dari kantor PSSI Republik Indonesia. Presiden RI langsung memerintahkan Mensesneg, Menteri BUMN, Menpora, Menteri Agraria untuk membuat kantor PSSI yang lebih baik dari Timor Leste, Afganistan. Kalau perlu lebih baik daripada negara tetangga kita," jelas dia.