Kompolnas Minta Propam Polri Tindak Tegas Polisi Jadi Beking Pengedar Narkoba
Merdeka.com - Komisioner Polisi Nasional (Kompolnas) ingin agar Propam Polri menindak tegas terhadap anggota Polri, apabila memberikan backing terhadap tersangka kasus narkoba.
Sebelumnya, sempat viral video adanya pengedar narkoba di Tana Toraja yang mengaku berani mengedarkan narkoba karena dibekingi polisi.
"Perlu menjadi perhatian Bid Propam dan Div Propam Polri untuk ditindaklanjuti benar tidaknya omongan yang bersangkutan ya. Perlu Propam, karena diduga menyangkut anggota Polri," kata Anggota Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi, Selasa (21/2).
"Jika ternyata benar ada anggota yang menjadi backing bandar atau pengedar narkoba, maka tidak boleh ada ampun bagi mereka. Harus tegas diproses pidana," sambungnya.
Ia pun meminta agar diusut tuntas kasus ini apabila memang melibatkan anggota Korps Bhayangkara dalam peredaran barang haram tersebut.
"Sungguh ironis jika benar ada anggota Polri yang terlibat kasus narkoba, apalagi menjadi backing. Sebagai aparat penegak hukum seharusnya menindak tegas pelaku kejahatan narkoba," tegasnya.
"Jika ternyata diduga ada yang membekingi bandar narkoba, maka harus diusut tuntas," tambahnya.
Poengky tak ingin Polri pandang bulu dalam melakukan penindakan terhadap anggotanya yang apabila terbukti terlibat dalam kasus ini.
"Tindakan Polri haruslah tanpa pandang bulu menangkap anggota yang diduga terlibat narkoba tersebut dan memproses pidana. Tindakan tegas terhadap anggota yang terjaring narkoba akan memunculkan efek jera," pungkasnya.
Sebelumnya, Sebuah video pengakuan pengedar narkoba saat rilis dilakukan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tana Toraja viral di media sosial. Dalam video tersebut pengedar tersebut mengaku berani mengedarkan narkoba karena dibekingi polisi.
"Boleh saya sedikit bicara bu? Kami berani begini, karena kami dilindungi dari bawah, Polres," kata salah satu pelaku dalam video viral tersebut.
Kepala BNNK Tana Toraja, AKBP Dewi Tonglo membenarkan jika video tersebut saat rilis pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba pada Rabu (15/2) kemarin. Dewi menyebut pengakuan salah satu tersangka penyalahgunaan narkoba tersebut tidak serta merta dipercaya.
"Tanggapan kami terkait TikTok yang lagi viral, tentunya info tersangka kami tidak langsung percaya mentah-mentah. Namanya keterangan tersangka harus diuji dan dibuktikan sehingga tidak ada fitnah atau menzalimi orang, bisa saja tersangka mengaku-ngaku karena sudah tertangkap," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/2).
Meski demikian, pihaknya akan menggali keterangan dan informasi dari tersangka. Tak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Toraja Utara yang tersangka sebutkan.
"Kami telah melaksanakan berkoordinasi dengan Kapolres Torut sebagai ankum dari oknum yang disebutkan. Kami memerintahkan penyidik untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka terkait keterangan menyebutkan oknum anggota dimaksud," tuturnya.
Dewi berharap bisa mengungkap kebenaran dari pengakuan salah satu tersangka penyalahgunaan narkoba yang diduga melibatkan oknum polisi. "Kami mohon waktu dan dukungan morilnya, agar masalah ini bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Asep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diamankan polisi saat penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya