Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM: Tidak Ada yang Melihat Brigadir J Todongkan Senjata Selain Bharada E

Komnas HAM: Tidak Ada yang Melihat Brigadir J Todongkan Senjata Selain Bharada E Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan terdapat problem krusial dalam insiden kematian Brigadir J yang berada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) lalu.

"Problem krusialnya karena di TKP itu yang bisa kita dapatkan hanya keterangan Bharada E," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik saat diskusi virtual, Jumat (5/ 8).

Kesulitan mencari saksi mata dalam insiden baku tembak yang diduga jadi pemicu tewasnya Brigadir J, karena tidak ada yang menyaksikan selain Bharada E.

Adapun kehadiran Ricky yang dikenal sebagai Bripka R tidak melihat dan hanya mendengar teriakan Putri, Istri Irjen Ferdy Sambo.

"Tolong Richard (Bharada E) tolong Ricky, karena ada Ricky satu lagi itu, kemudian Richard ini turun ke bawah dia ketemu dengan Yosua (Brigadir J)," sebutnya.

Karena tidak ada yang melihat, Taufan pun mengungkap adanya kejanggalan pada kronologi yang menyebut kalau Brigadir J awalnya yang melakukan penodongan senjata kepada Bharada E sebagaimana keterangan polisi.

"Jadi keterangan bahwa selama ini ada keterangan bahwa Yosua sedang menodongkan senjata. Dalam keterangan mereka ini enggak ada peristiwa itu. Makanya banyak sekali yang tidak klop antara keterangan yang disampaikan di awal dengan yang sesudah kami telusuri," ungkap dia.

Termasuk, Taufan melanjutkan terkait keterangan Irjen Ferdy Sambo yang saat kejadian sehabis melangsungkan tes PCR di luar itupun tidak sesuai. Karena, keberangkatan Ferdy Sambo berjalan dari Rumah Pribadinya di Saguling.

"Termasuk dulu kita baca berita ketika peristiwa terjadi Pak Sambo sedang PCR di luar kan ternyata enggak benar begitu. Pak Sambo sudah datang duluan satu hari sebelumnya. Jadi cerita ini di awal dengan kemudian berkembang atau sebelum ditelusuri itu banyak yang enggak klop," bebernya.

"Sehingga sebagai penyelidik kami bertanya-tanya ada apa ini begitu. Tentu saja kami tidak mau menuduh sembarangan tapi kami menduga, ada yang tidak logis begitu," sambungnya.

Perlu diketahui bahwa kejadian kematian Brigadir J sempat dikatakan sebagai insiden baku tembak dengan Brahadar E, ditengarai tindakan dugaan pelecehan yang dialami Istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memeriksa 25 orang anak buahnya terkait menghambat kasus Brigadir J.

Mereka diperiksa atas dugaan ketidakprofesionalan penanganan olah TKP (Tempat Kejadian perkara) tewasnya Brigadir J. Selain 3 Bintang, mengikuti di belakang mereka 22 personel Kepolisian lainnya.

"25 Personel diperiksa terkait dengan ketidakprofesionalan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan beberapa hal yang kita anggap menghambat olah TKP," kata Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (4/8).

"Kita telah periksa 3 personel Pati (Perwira Tinggi) Bintang Satu, 3 Kombes 5 personel, AKBP 3 personel, Kompol 2 personel, Panma 7 personel Bintara dan Tamtama 5 Personel," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aksi Jahil Menteri Basuki di Upacara HUT RI, Sibak Baju Erick Thohir hingga Bergaya jadi Drummer
Aksi Jahil Menteri Basuki di Upacara HUT RI, Sibak Baju Erick Thohir hingga Bergaya jadi Drummer

Erick yang sedang serius mengikuti upacara hanya bisa tersenyum sambil mengusap beskapnya usai dijahili Basuki.

Baca Selengkapnya
Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar
Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar

Komarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.

Baca Selengkapnya
Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir
Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden

Keluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Berusaha Jadi Mantu Ridwan Kamil, Perjuangan Pria Ini Banjir Dukungan
Berusaha Jadi Mantu Ridwan Kamil, Perjuangan Pria Ini Banjir Dukungan

Pria bernama Bagas Adi ini berjuang untuk jadi mantu Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Bolehkan Pegawai BUMN LIbur di Hari Jumat, Pengamat: Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan
Erick Thohir Bolehkan Pegawai BUMN LIbur di Hari Jumat, Pengamat: Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan

kebijakan tersebut tidak memiliki kepentingan yang mendesak. Performa pegawai BUMN bisa menjadi lebih rendah.

Baca Selengkapnya