Komnas HAM Awasi Komitmen Ganjar dan Polri Jaga Kedamaian di Desa Wadas
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mewanti- wanti kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar insiden di Desa Wadas, Purworejo tidak terulang untuk ketiga kalinya.
Hal itu disampaikan, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara ketika melakukan pertemuan langsung dengan Ganjar bersama beserta tokoh NU K.H. Imam Aziz di Semarang, Jumat (11/2).
"Yang pertama adalah soal evaluasi pendekatan keamanan. sehingga tidak ada lagi peristiwa yang ketiga. Karena peristiwa yang kemarin itu kan yang kedua setelah April 2021," kata Beka usai pertemuan.
Sehingga, Beka meminta kepada Ganjar untuk berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Tengah untuk segera menarik seluruh pasukan yang berada di desa Wadas, agar suasana di masyarakat kembali normal.
"Kenapa ini penting karena akan membangun pertama suasana guyub tadi, memulihkan trauma warga, yang kedua bagaimana menyiapkan bagaimana ke depan," ujarnya.
Selain itu, Beka juga meminta kepada Ganjar supaya secepatnya menyiapkan alternatif jalan tengah sebagai solusi, apabila dialog nanti terlaksana yang akan difasilitasi Komnas HAM.
"Solusi itu baik dari bagaimana teknik penambangan, izinnya seperti apa, informasi yang harus disampaikan ke masyarakat seperti apa. Termasuk metode sosialisasi," ujarnya.
"Ini penting karena warga tentu saja harus diperkuat posisinya tidak menjadi sekadar objek saja. Tapi kemudian juga pada posisi setara dan tanpa tekanan," tambahnya.
Dengan begitu, Beka menyampaikan bahwa pihaknya ke depan akan mengawasi seluruh langkah penyelesaian yang dilakukan pihak Pemprov Jawa Tengah dalam menyudahi permasalahan di Desa Wadas.
"Komnas HAM nanti akan terus mengawasi bagaimana penyelesaian komitmen dari Pak Gubernur dan kepolisian, saya dengar Pak Kapolda sudah menarik pasukannya," ujarnya.
Beka melanjutkan, hal penting lainnya yaitu bagaimana kondisi sosial antara warga di Desa Wadas kembali rukun. Pasca situasi sosial yang renggang ketika konflik kerusuhan beberapa waktu lalu.
"Harus ada upaya luar biasa sehingga mereka rekat kembali persaudaraan dan kemanusiaannya juga terus terbangun," imbuhnya.
Perlu diketahui jika, kerusuhan di Desa Wadas sempat mencuat tatkala ribuan aparat kepolisian mengepung sejak 8 Februari. Pengepungan tersebut menyebabkan warga ketakutan dan tak berani keluar rumah.
Dalam pengepungan itu, sekitar 60-an warga sempat ditangkap. Beberapa di antara mereka bahkan mengaku diseret paksa. Yang kini, dikabarkan telah dibebaskan orang-orang yang ditahan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaRombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar berkomitmen memberikan hak setiap warga negara secara adil, termasuk hak mendapatkan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyatakan, pemimpin harus mendahulukan kesejahteraan warga di atas kepentingan pribadi penguasa.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo akhirnya memenuhi undangan Walhi, Kamis (8/2).
Baca Selengkapnya